Kolese Kanisius (CC) telah dikenal luas sebagai salah satu lembaga pendidikan terbaik di Indonesia sejak berdirinya pada tahun 1927. Dalam perjalanannya yang panjang, sekolah ini tidak hanya mencetak siswa berprestasi secara akademis, tetapi juga membangun karakter, kepemimpinan, dan keterampilan sosial mereka. Dengan filosofi pendidikan yang berpusat pada 4C1L (Compassion, Conscience, Competence, Commitment, dan Leadership). Kolese Kanisius memberikan pengalaman-pengalaman yang berharga bagi para muridnya, termasuk saya sendiri. Hal inilah yang memengaruhi pertumbuhan pribadi saya, baik di masa kini maupun di masa yang akan datang.
Saat pertama kali diterima di Kanisius, yang sering saya dengar dari orang lain adalah mengenai kecerdasan para siswa dan ketatnya persaingan di dalam sekolah. Namun, banyak orang tidak tahu bagaimana sekolah ini juga membina rasa solidaritas dan jiwa kepemimpinan. Salah satu pengalaman saya selama tiga tahun di SMA Kanisius adalah saat terlibat dalam Canisius College CUP (CC-CUP).
Di sini, saya menjadi bagian dari kepanitiaan dalam dua CC CUP terakhir dan belajar bagaimana bekerja sama, mengatur sebuah acara besar, dan bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan orang lain. Selain itu, saya juga dipercaya untuk menjadi kapten tim Voli A di kelas 3 ini. Selama latihan-latihan terakhir ini, saya mendapatkan pelajaran penting tentang kepemimpinan. Bersama tim saya, kami belajar untuk menyusun strategi dan saling mendukung dalam situasi yang penuh tekanan. Pengalaman ini membuktikan bahwa di Kanisius, siswa tidak hanya didorong untuk berprestasi secara akademis dan non-akademis, tetapi juga diperkuat secara mental dan sosial.
Banyak alumni dari Kolese Kanisius yang kini sukses dalam berbagai bidang. Hal ini memperlihatkan bagaimana pendidikan di Kanisius dapat menjadi landasan kuat untuk masa depan. Nilai-nilai seperti "Magis", yaitu selalu berusaha melakukan yang terbaik, serta "Persevera", yaitu pantang menyerah dalam mencapai tujuan meskipun harus menghadapi kegagalan, telah tertanam kuat dalam diri setiap siswa. Inilah yang membuat SMA Kolese Kanisius berbeda dari sekolah lainnya. Karena siswa tidak hanya difokuskan pada hasil akademis dan non-akademis, tetapi juga pada pengembangan nilai-nilai kemanusiaan yang akan terus berguna sepanjang hidup. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya alumni dari Kolese Kanisius yang kini menjadi pemimpin di berbagai sektor, baik nasional maupun internasional.
Secara pribadi, saya merasakan bahwa Kanisius mampu menjaga keseimbangan antara menjaga tradisi dan berinovasi. Selama masa sekolah, saya merasa tidak hanya ilmu pengetahuan yang diajarkan, tetapi juga tanggung jawab sosial. Hal ini di wujud nyatakan melalui kegiatan-kegiatan sosial yang seringkali diadakan. Pengalaman ini membantu kami membangun rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap masyarakat dan orang-orang di sekitar kami. Pengalaman ini juga yang menjadi modal penting saat kami nantinya mendalami dunia kerja dan kehidupan sosial.
Harapan saya, Kolese Kanisius akan terus menjadi lembaga yang menanamkan nilai-nilai fundamental, namun tantangan utamanya adalah tetap relevan di tengah perubahan zaman. Saya yakin bahwa dengan terus mengembangkan metode pengajaran serta memperkuat nilai-nilai inti yang sudah ada, SMA Kolese Kanisius akan tetap menjadi sekolah yang berintegritas dan menghasilkan generasi pemimpin yang dapat dihormati. Kolese Kanisius layaknya pohon raksasa yang akarnya tertanam dalam di tanah tradisi, sementara ranting-rantingnya terus berkembang, siap merangkul masa depan. Tradisi yang kokoh menjadi landasan, dan inovasi adalah cabang-cabang yang melambung ke langit penuh peluang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H