Lihat ke Halaman Asli

David Hartono

Mengajar di SMA Negeri 1 Sokaraja

Mudik

Diperbarui: 12 Mei 2021   13:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

“Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan kepada Allah-lah kembali (semua makhluk).” (QS. An-Nuur: 42)

Mudik, kembali ke asal-usul melihat tempat dimana dulu dia tumbuh, untuk bertemu orang-orang yang dicintainya. Sejatinya hakikat pulang setelah Ramadhan adalah kembali ke haribaan Sang Khalik disertai manah yang mahabah tersandar pada Lengan Sejuk Yang Maha Pengasih dan Penyantun. "Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya." (QS az-Zumar : 54).

Ada fitrah siklus dialektika sangkan paraning dumadi yang ditetapkan pada manusia: berasal darimana, sekarang dimana dan kelak mau kemana. Ada proses penempaan selama perjalanan yg ditempuh sebelum menuju alam keabadian. Dari Ramadhan ke Ramadhan merupakan instrumen tempa mekanis religis yg mengasah penajaman labirin taqwa. 

Ke manakah alamat mudik? Kepada Allah pasti semua akan kembali pulang.  "Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Rabb-mu dengan hati yang puas lagi di-ridhai-Nya! Kemudian masuklah ke dalam (jamaah) hamba-hamba-Ku, Dan masuklah ke dalam surga-Ku!" (Al-Fajr :27-30)


Taqabbalallahu minna wa minkum.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline