Pemanasan global (Global Warming) merupakan peningkatan suhu di bumi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan akan terjadi peningkatan suhu udara di Indonesia sebesar 0,5 derajat celsius pada tahun 2030. Selain kenaikan suhu udara, kasus kekeringan juga akan meningkat di Pulau Sumatera bagian selatan, sebagian besar Pulau Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2030.
Sebaliknya pada musim hujan, jumlah hujan deras hingga ekstrem juga cenderung meningkat hingga 40 persen dibandingkan saat ini. Terbukti hingga tahun 2019, masyarakat Indonesia telah merasakan peningkatan suhu dibeberapa daerah, kemudian cuaca ekstrem hingga banjir yang tidak bisa terelakkan.
Salah satu penyebab terjadinya pemanasan global adalah meningkatnya gas karbon dioksida (CO2). Salah satu sumber penyumbang karbon dioksida adalah pembakaran limbah domestik dan limbah organik.
Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Ada juga cara lain yang lebih mudah untuk membantu pencegahan pemanasan global, yaitu membakar limbah dengan bantuan alat Incinerator.
Incinerator adalah suatu alat pembakar sampah yang di operasikan dengan menggunakan teknologi pembakaran pada suhu tertentu, sehingga sampah dapat terbakar habis.
Fungsi incinerator antara lain dapat menghancurkan sampah -- sampah berbahaya dan beracun ataupun sampah -- sampah infeksi, sehingga sisanya dapat dibuang dengan aman ke tempat pembuangan sampah umum, serta Mendestruksi materi-materi yg berbahaya seperti mikroorganisme pathogen dan meminimalisir pencemaran udara yg dihasilkan dari proses pembakaran sehingga gas buang yg keluar dari cerobong menjadi lebih terkontrol dan ramah lingkungan.
Incinerator sendiri telah banyak diproduksi untuk berbagai keperluan, diantaranya untuk industri dan rumahan. Mari bersama-sama kita lestarikan bumi pertiwi ini, agar tetap dapat dinikmati oleh anak cucu kita nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H