Satu hal yang paling menakutkan dalam hubungan pernikahan adalah perceraian. Tak ada pasangan suami istri yang ingin mengalaminya. Keinginan untuk hidup bersama selamanya menjadi tujuan yang ingin digapai berdua.
Kepercayaan memang penting dalam suatu hubungan pernikahan. Idealnya kedua orang yang memutuskan menikah punya keyakinan bahwa calon istri atau calon suaminya adalah yang terbaik. Klik satu sama lain.
Layaknya pacaran maupun pertemanan, perlu upaya terus menerus demi menjaga kelanggengan hubungan pernikahan. Konseling atau bimbingan pranikah menjadi penting. Namun demikian, tidak ada yang bisa menjamin pernikahan pasti bahagia dan bersama selamanya. Bisa saja ada cekcok para pasangan yang berakhir pada perceraian.
Kita tidak bisa meramalkan apa yang terjadi dimasa depan. Banyak pernikahan pasangan yang tampak bahagia kandas di pengadilan. Bisa terjadi pada semua pasangan. Ragam alasan.
Bahkan orang kaya sekelas Elon Musk dan Bill Gates, yang uangnya tidak berseri, pun mengalami perceraian.
Jika tidak ada perjanjian pranikah, maka ada kemungkinan salah satu pihak dirugikan. Apalagi pasangan tersebut dari latar belakang keluarga yang tidak berimbang secara ekonomi. Misalnya ada orang kaya yang menikahi istri atau suami dari latar belakang keluarga biasa. Kemudian, si orang kaya ini berselingkuh.
Cari ribut dengan pasangan. Lalu bercerai. Pasangannya dicampakkan begitu saja dengan beban keuangan yang membuat semakin menderita.
Perjanjian pranikah sifatnya seperti rambu-rambu bagi kedua pasangan. Perjanjian pranikah sangat penting untuk mencegah banyak masalah di masa depan.
Seringkali banyak waktu, uang, energi, dan argumen yang tidak perlu tentang apa hak para pihak ketika akhirnya berpisah. Hal ini dapat disederhanakan dan dihindari dengan adanya perjanjian pranikah.