Kompasiana diramaikan dengan banyak tulisan semacam reportase kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kemungkinan ada kewajiban bagi mahasiswa untuk menunggah kisah KKN yang mereka lakukan ke blog atau media online. Tentu maksudnya agar liputan kegiatan KKN ini mampu menginspirasi banyak pembaca.
Banyak inspirasi dan kegiatan bermanfaat yang dikerjakan mahasiswa selama KKN. Ada KKN yang mengedukasi pola hidup sehat masyarakat.
Ada kegiatan KKN yang mengajarkan tentang menghindari kekerasan seksual. Ada yang mengedukasi pengolahan dan daur ulang sampah.
Ada yang mengedukasi hemat energi. Ada juga yang meningkatkan ekonomi masyarakat desa. Banyak lagi hal keren lainnya yang jadi tema KKN mahasiswa.
Namun entah mengapa, meski isinya bermanfaat, pengunjung Kompasiana seakan enggan membacanya. Ada yang dibaca, namun hanya dikisaran 20- 60 views. Mirisnya adapula yang 0 views alias bahkan tidak dibaca.
Tidak percaya? Coba saja search di Kompasiana. Gunakan kata kunci KKN. Ada banyak postingan yang bahkan tanpa pembaca.
Nah, jika sepi pembaca, menjadi pertanyaan ini tulisan sebetulnya untuk apa diunggah?
Saya mencoba mencari tahu mengapa fenomena artikel KKN ini kurang mendapat tempat di hati pembaca Kompasiana.
Berbekal analisis sederhana saya menduga penyebab artikel KKN kurang dilirik berikut solusinya sebagai berikut: