... I want our nation to be the most beautiful in the world. By this I do not mean the most powerful nation. Because I have felt the pain of being invaded by another nation, I do not want my nation to invade others. It is sufficient that our wealth makes our lives abundant; it is sufficient that our strength is able to prevent foreign invasions. The only thing that I desire in infinite quantity is the power of a noble culture. This is because the power of culture both makes us happy and gives happiness to others.... — Kim Gu, Baekbeomilji 1948
Demikian tulis Kim Gu, Presiden ke-9 Pemerintahan Sementara Republik Korea, cikal bakal negara Korea Selatan, dalam bukunya.
Sang Pemimpin pergerakan kemerdekaan Korea dari penjajahan Kekaisaran Jepang ini, ingin negaranya menjadi negara terindah, punya kesejahteraan dan mampu bertahan dari invasi asing, dan menyadari betul akan potensi kekuatan budaya yang bisa membuat bahagia semua orang.
Tampaknya visi ini relevan hingga kini bagaimana budaya Korea ini berhasil mendunia.
Korea sukses mengekspor budayanya
Korea Selatan memang sangat sukses membanjiri dunia dengan budaya Korea. Korean Wave menjadi istilahnya. Entah itu melalui restoran kulinernya, kosmetik, K-Pop, dan juga K-Drama. Bahkan tanpa kita sadari, kita menggunakan produk Korea juga.
Misalnya smartphone atau bahkan peralatan elektronik di rumah banyak brand asal Korea, Samsung atau LG. Belum lagi yang menggunakan mobil Hyundai atau KIA.
Hampir setiap hari kita melihat bahkan menggunakan produk-produk Korea. Jadi memang Korean Wave sukses mewabah pada tataran global. Belum lagi Gangnam Style yang sempat viral sekitar tahun 2012.
Pun bahkan saat selfie saja, banyak yang menggunakan jari menyilang ala Korea, 'finger heart' saranghae. Ya kan?
Kembali pada topik, memang K-Drama ini selalu menarik bagi penontonnya. Entah itu 'lovers' atau 'haters'. Kadang-kadang suasana hati memengaruhi kapan penonton jadi haters atau jadi lovers.
Jika sedang berbunga-bunga, entah lagi kasmaran, menjadi 'mood booster' yang membuat perasaan semakin terbang ke langit jika menonton K-Drama. Namun sekiranya baru patah hati, beda lagi responsnya.