Lihat ke Halaman Asli

David F Silalahi

TERVERIFIKASI

..seorang pembelajar yang haus ilmu..

Gadjah Mada Kembali Berduka, Selamat Jalan Prof. Soekanto!

Diperbarui: 12 April 2020   05:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

UGM kembali berduka

Belum lama ini keluarga besar Universitas Gadjah Mada (UGM) baru saja berduka. Bulan Maret 2020, Guru Besar Fakultas Kedokteran, Profesor Iwan Dwiprahasto, berpulang menghadap sang Pencipta, sakit akibat terinfeksi Covid-19.  

Lalu hari ini, terkaget lagi saat mendapat berita duka bahwa beliau meninggal dunia. Mantan Rektor UGM meninggal dunia, demikian berita dalam pesan WhatsApp yang saya terima. Saya cari-cari berita online. Akhirnya menemukan satu-satunya berita yang ada. Mengutip dari laman Harian Kedaulatan Rakyat, memang benar bahwa Prof Soekanto Reksohadiprodjo tutup usia pukul 06.55 WIB, 10 April 2020, dalam usia 79 tahun di RS Panti Rapih Yogyakarta.  Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Dr Iva Ariani, mengatakan almarhum mengalami gerah sepuh dan sempat menjalani operasi batu empedu.

Sosok ramah dan humoris seorang Prof. Soekanto  Rekshohadiprojo

Sebetulnya saya tidak kenal dengan beliau, meskipun saya alumni UGM. Namun sepertinya tidak asing dengan nama besar beliau. Karena penasaran, saya pun mencari tahu profil almarhum. Soekanto  Rekshohadiprojo, putra kelahiran Semarang, 1940, namun sebagian besar hidupnya dihabiskan di Yogyakarta.

Dikisahkan oleh Achmad Charris Zubair, salah satu alumni UGM, pada laman Facebook Kagama (https://www.facebook.com/groups/kagamakita), bahwa beliau sosok yang humoris. Kalau pernah melihat deretan foto para rektor UGM yang dipajang di Balai Senat Gedung Pusat UGM, foto beliau paling kerèn dan paling bergaya. Yang lain berfoto resmi menghadap lurus ke kamera dengan wajah formal dan kaku. Foto beliau berpose duduk miring dengan senyum santai. 

Achmad juga menceritakan bahwa pernah pada tahun 1997, Fakultas Filsafat UGM menyelenggarakan semacam workshop di Hotel Cakra Kembang, Jalan Kaliurang Yogyakarta. Acara tersebut diberi tajuk "Internship Program". Sebagai rektor, beliau membuka acara tersebut, dengan santainya beliau menerjemahkan Internship Program dengan "Acara di dalam kapal". Sontak peserta ngakak, tapi anèhnya terjemahan di dalam kapal itu justru yang secara "resmi" dipakai selama acara berlangsung.

Di tahun yang sama, Fakultas Filsafat UGM juga menyelenggarakan acara Dies Natalis ke 30. Acaranya "standing party" di University Club UGM di ruang auditorium yang sumuk.  Akhirnya beliau nyeletuk: "Yuk kita keluar saja, kalau di luar kan tidak lagi standing party tapi sudah jadi OUTSTANDING PARTY". Sosok ramah dan humoris.

Menilik kariernya, beliau ini sosok yang luar biasa. Karirnya dimulai dengan menjadi asisten dosen di tahun 1962, karirnya melejit menjadi Dekan Fakultas Ekonomi UGM Cabang Magelang pada tahun 1966 di usia 26 tahun, usia yang sangat muda. Kemudian dipilih menjadi Dekan Fakultas Ekonomi UGM untuk dua periode jabatan, antara tahun 1982-1988.

Almarhum menyelesaikan Sarjana Ekonomi di Universitas Gadjah Mada pada tahun 1961. Antara tahun 1962-1964, Prof. Dr. Soekanto H. Reksohadiprodjo, M.Com menempuh pendidikan Master of Commerce di Universitas Illinois, Amerika Serikat. Kemudian beliau juga menempuh pendidikan master untuk kedua kalinya, Master of Art (1978) dan dilanjutkan pendidikan Doktor (1981) di Colorado University, Amerika Serikat.

Prof. Soekanto juga pernah mengabdi sebagai Kepala Badiklat Kementerian Keuangan antara 1988 - 1991, lalu oleh Pemerintah ia dipercaya sebagai Kepala BAPEPAM, menjabat sampai April 1993. Pada masa ini, beliau memimpin BAPEPAM menangani kasus pemalsuan lembar saham yang nilainya mencapai Rp.10 milyar. Nominal yang besar pada masa itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline