Lihat ke Halaman Asli

David Darmawan

Direktur utama PT Betawi Global Korporatindo, pendiri SOCENTIX dan mantan dirut PT Redland Asia Capital Tbk. (IDX: PLAS) Wakil bendahara BAMUS (Badan Musyawarah) Betawi 1982.

Belajar dari Pejuang Kerempugan: KH Lutfi Hakim di Pilkada Jakarta 2024

Diperbarui: 13 Juni 2024   23:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

FOTO: Laskar Suku Betawi/Betawi bangkit (c) 2024. Kyai Haji Lutfi Hakim M.A., (Empat dari kiri, peci hitam, menyimpulkan tangan).

Pejuang Kerempugan: Semangat Kepemimpinan dan Keberanian di Pilkada Jakarta 2024 bisa juga di jadikan judul yang tepat untuk tulisan yang saat ini, saya, al-faqir talib 'ilm (al-fakir yaitu saya penulis: David Darmawan yang masih harus terus mencari 'ilm (ilmu); talib (pelajar) dan yang bukan siapa-siapa) torehkan di sini.

Tetapi dari semua Tokoh Betawi yang saya berkesempatan belajar dari interaksi langsung yang pernah saya di izinkan lakukan dan kenal di dalam perjuangan bersama saudara-saudara saya di tanah Betawi adalah sosok seorang KH Lutfi Hakim yang sebenarnya Demi sebuah Kerempugan, beliau rela tidak menjadi apa-apa. Cukup baginya menjadi sebutir debu yang menempel pada panji FBR (di kutip dari CATATAN IMAM FBR (al-Faqir LUTFI HAKIM) 

Mengenai komunitas FBR (Forum Betawi Rempug)  ini maka terkandung dalam sebuah konsep Fenomenologi alami dari masyarakat Jakarta khususnya masyarakat Betawi. Yang menurut teori Fenomenologi dari Edmund Husserl yaitu dengan fenomenologi kita dapat mempelajari bentuk-bentuk pengalaman dari sudut pandang orang yang mengalami secara langsung (di kutip dari : STUDI FENOMENOLOGI KONSTRUKSI MAKNA KEREKATAN SOSIAL DAN POLA KOMUNIKASI DI KALANGAN FORUM BETAWI REMPUG JAKARTA UTARA Oleh Dimas Bagas Habsyi,INSTITUTE BISNIS dan INFORMATIKA KWIK KIAN GIE JAKARTA OKTOBER 2016 ) Salah satunya adalah saya.

kehadiran Forum Betawi Rempug (FBR) memperkaya teori sejarawan terkenal Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo tentang "sejarah sosial", di mana sejarah tercipta bukan semata-mata karena faktor politik, tetapi lebih disebabkan oleh faktor-faktor sosial.

Pada awalnya beberapa tokoh muda Betawi (seperti KH. A. Fadloli el-Muhir dan KH. Lutfi Hakim, MA) tidak ingin kasus yang terjadi pada suku Aborigin di Australia menimpa masyarakat Betawi. Atau kasus yang terjadi pada suku Indian di Amerika dialami bangsa Indonesia. Kalau kedua kasus tersebut juga terjadi, bagaimana citra bangsa ini ke depan? (di kutip dari 

FBR Kerap Membangun Keharmonisan dan Kerukunan Inter dan Antar Umat Beragama).

 Kerempugan Adalah Kekuatan

Salam rempug! Berbicara tentang kemampuan ormas FBR (Forum Betawi Rempug) untuk tetap bertahan hingga saat ini memang menarik. Di tengah masyarakat kota yang semakin materialistis dan pragmatis, FBR menunjukkan bahwa faktor-faktor "spiritual" masih sangat penting. Faktor-faktor ini menjadi kekuatan utama dan investasi terbesar dalam barisan Kerempugan, dengan menumbuhkan nilai-nilai bersama seperti kepemimpinan (imamah), keikhlasan untuk berkorban, dan gotong royong dalam mencapai cita-cita bersama.

Rahmat Allah: Sumber Kekuatan Utama

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline