Lihat ke Halaman Asli

Moh DavidBahtiar

Pelajar/Mahasiswa

Menyelami kedalaman makna Laut Bercerita: Resensi Novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori

Diperbarui: 15 Desember 2024   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 IDENTITAS BUKU

Judul: Laut Bercerita

Penulis: Leila Salikha Chudori

Bahasa: Indonesia

Genre: Fiksi Sejarah

Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia

Tahun Terbit: 2017

Jumlah Halaman: 379

ISBN: 978-602-424-694-5


SINOPSIS
Laut Bercerita merupakan novel karya penulis asal Indonesia, yaitu Leila Salikha Chudori. Selain sebagai penulis novel, ia juga bekerja sebagai wartawan di majalah Tempo. Novel ini terbit pada tahun 2017 yang mengangkat tema kekeluargaan, rasa kehilangan, percintaan, dan persahabatan yang kuat. Leila selaku penulis menegaskan, bahwa novel ini hanyalah kisah fiktif, namun ia menulis berdasarkan fakta yang ada. Ia menulis novel ini dalam jangka waktu 5 tahun. Sebelum menulis novel ini, Leila melakukan penyelidikan mendalam terkait karakter dari tokoh-tokoh yang ada, tempat kejadian, serta peristiwa yang sudah berlalu. Bahkan, ia melakukan riset wawancara terlebih dahulu secara langsung pada korban yang berhasil kembali atau kerabat korban. Karena itulah, novel ini atau kerabat korban. Karena itulah, novel ini terasa nyata ketika kita membacanya. 

Laut Bercerita adalah cerita fiksi yang diangkat berdasarkan kisah nyata tragedi 98, yaitu kisah yang dialami oleh para aktivis dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, yang disiksa dengan keji dan tidak manusiawi. Tokoh bernama Laut dan beberapa teman lainnya di teman lainnya di tangkap secara paksa oleh para int tangkap secara paksa oleh para intel karena mereka menentang dan ingin mengubah Negara yang Otoriter, Negara yang Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme nya dimana-mana, serta Negara yang dikuasai oleh pemegang kekuasaan. Hal itulah yang membuat mereka ingin agar masa pemerintahan Soeharto yang sudah memimpin selama 30 tahun pada saat itu, agar segera berakhir. Namun para aparat keamanan negara memandang mereka sebelah mata, mereka dianggap sebagai PKI yang akan mengancam keselamatan Presiden. Padahal mereka hanyalah seorang mahasiswa yang ingin bersuara untuk perubahan negeri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline