Lihat ke Halaman Asli

Anak SD Menggunakan "Vape", Salah Siapa?

Diperbarui: 29 Oktober 2017   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Semakin berkembangnya zaman yang semakin maju, tidak hanya gadget atau media sosial yang dapat membawa pengaruh pada anak-anak. Kebiasaan merokok yang dulunya hanya dilakukan oleh orang dewasa, kini anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar juga turut menggunakan rokok maupun vape atau vaporizer.

Seperti capture video yang di unggah pada Sabtu (21/10/2017) di Facebook oleh akun bernama Eris Riswandiitu memperlihatkan tujuh anak dengan seragam sekolah sedang asyik menghisap rokok elektrik di lorong bangunan gedung. Dalam video berdurasi 1,5 menit itu jelas memperlihatkan identitas sekolah mereka, yakni SD Negeri 2 Surodakan, Trenggalek.

Aksi anak-anak tersebut yang terjadi pada 15 Agustus 2017 ini diawali dengan salah seorang anak yang membawa vape atau rokok elektrik milik kakaknya kesekolah, tanpa sepengetahuan kakak dan orang tuanya.

Dalam video yang telah ditnton sebanyak lebih dari 4 juta kali ini nampak mereka bergantian menggunakan rokok elektrik tersebut. Ada yang mengeluarkan asap lewat mulut dan ada yang dari hidung. Terlihat dari beberapa yang mengeluarkan asap lewat hidung, terlihatsepertisudahmahirdanbiasamerokok. Di pertengahan video beberapa siswa terlihat kaget dan hendak pergi seolah ada yang melihat aksi mereka, namun kemudian kembali melanjutkan aksinya.

Klarifikasi Kepala Sekolah

Kepala sekolah SD Negeri 2 Surodakan, Trenggalek, membenarkan bahwa tujuh siswa itu memang bersekolah disana. Kejadian itu terjadi saat jam istirahat sekolah.

Setelah kejadian ini, kepala sekolah memeriksa barang bawaan siswanya. Kepala sekolah juga melarang murid-muridnya membawa handphone serta vape.

Handphone memang tidak dianjurkan dibawa untuk murid SD sampai SMA karena dapat mengganggu konsentrasi belajar. Selain itu, murid SD yang dapat dikategorikan masih belum dapat memilih mana yang baik dan buruk untuk dirinya sendiri sering menggunakan handphone dengan tidak benar. Dengan fasilitas koneksi internet yang mudah dijangkau dimana-mana dapat membuat anak-anak dibawah umur kerap menyalahgunakannya.

Penjelasan Dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM.

Dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM, selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa anak-anak dibawah umur yang menghisap rokok elektrik dapat membuat anak-anak itu menjadi kecanduan nikotin.

"Itu sangat memprihatinkan ya menurut saya. Mau bagaimanapun vape atau rokok elektrik itu kan tetap ada isi nikotinnya, akan ada adiksinya, dan bisa membuat anak-anak ini nanti ketergantungan dan malah merokok," ucap Dr. Lily pada detikHealth, saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Senin (23/10/2017).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline