Lihat ke Halaman Asli

Eksitensi

Diperbarui: 28 September 2023   20:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tatapan kosong melompong mencari arti.

 Hati, bimbang dan ragu memaksa.

Apa sebabnya dikau berdiri disana,

Yang dicari berdiri disini.

Ragu selalu datang ketika cahaya masuk melalui celah,

Keteguhan hati dipertanyakan ketika Jepang saja berani membom Pearl Harbour,

Cahaya bukan gelap dan gelap bukan cahaya,

Mengapa kau kaburkan?

Apa gerangan perusak hati?

Bukan Tuhan tidak mengasihi.

Apa gerangan perusak hati?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline