Petronella, hidup ini indah bagi mereka yang
memiliki segala kecukupan
Dari kota ke kota yang baru mereka datangi
Segala pernak-pernik mahal akan terpancar
di sekujur tubuh
Mereka tak pernah merintih kesusahan
Petronella, di bola mata mu yang kian kusam
Ada jutaan bulir tangis sengaja kau diamkan
Kau banyak menulis angan di atas tanah
Kau banyak menggantung harapan di atas
atap jerami yang bocor
Petronella, gadis perawan dari seberang pulau
Mata jiwa mu merangsang semangat bara api
Lengan kanan dan kiri mu pandai memanggul beban hidup
Genggam tangan mu erat menyimpan rahasia
Petronella, di balik lebam pipi mu terus
jatuh air mata, ada duka kau resap dalam batin
Tataplah ke langit angkasa
Rebahkan tubuhmu dan bermimpi mengejar
tawamu, setiap duka selalu menemukan tawa di esok hari.
Bumi, 26 april 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H