Lihat ke Halaman Asli

David KharunLaia

Saya seorang mahasiswa semester 6 Teknik Industri Untag Surabaya

Peletakan Material Sparepart yang Baik dapat meminimalkan Ongkos Material Handling?

Diperbarui: 8 Juli 2023   14:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Hasil Pengamatan

Indonesia merupakan salah satu negara dengan penjualan otomotif terbesar di negara kawasan Asia Tenggara. Tentunya dengan tingginya persaingan industri otomotif, perlu dilakukan efesiensi dan efektivitas dalam perbaikan sistem yang ada. Salah satu unsur terpenting yaitu sistem warehousing (pergudangan). Gudang yang baik , dapat memkasimalkan ruang tempat alokasi material di dalam gudang, sehingga produkstivitas dari karyawannya dapat lebih meningkat

 PT. Arista merupakan salah satu perusahaan nasional yang mengawali bisnis dalam industri otomotif pada tahun 2003 sebagai dealer resmi kendaraan dengan memberikan layanan lengkap mulai penjualan spare part hingga service. Dimana industri ini bergerak di bidang dalam bidang penjualan, perawatan dan perbaikan serta penyediaan suku cadang Genuine Mobil Wuling. 

Salah satu divisi yang terus ditingkatkan yaitu After Sales Service Wuling tentang jaminan service atau bengkel pengguna customer Wuling dalam maintenence atau perawatan mobilnya. Dalam keberhasilan kualitas after sales service, diperlukan etersediaan suku cadang dan penataan material yang baik, tentunya akan membuat kualitas pelayanan menjadi lebih efektif dan efisien. Salah satu gudang Sparepart PT. Arista Jaya Lestari  masih kurang efisien dalam pengaturan material handling khususnya dalam gudang spare part atau suku cadang asli Mobil Wuling. 

Maka dari itu, 01 Mei 2023, seorang mahasiswa semester 6, Teknik Industri, Untag Surabaya mencoba melakukan penelitian yang bertujuan untuk membuat desain ulang tata letak gudang yang efisien dengan menggunakan metode ABC Class Based Storage dimana peletakan material disesuaikan dengan frekuensi peletakan barang, dimana barang yang cepat keluar (fast moving) ditempatkan di posisi rak yang paling dekat dengan titik area receiving, sedangkan barang yang pergerakan tujuannya untuk meminimalkan material handling, melalui perhitungan jarak  dan menghitung ongkos material handling dengan analisis kuantitatif dalam menentukan keberhasilan proses perancangan ulang tersebut. Hasil yang diperoleh dari rancangan Layout usulan berdasarkan analisis ABC Class Based Storage yaitu ongkos material handling berkurang dari Rp3.476.038,08/bulan menjadi Rp2.465.371,00/bulan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline