Dalam hidup semua orang, orang mengenal sosok Bunda Maria, dengan pribadi yang lembut dan rendah hati, taat dan setia akan janji Allah. Untuk itulah beberapa refleksi saya tentang Bunda Maria yang saya renungkan, yaitu:
Bunda Maria adalah Ibu yang rendah hati, setia, taat dan bertanggung jawab akan janji Allah dalam melindungin Yesus dan memilihara Yesus, menjaga dan membesarkan-Nya. Bunda Maria juga sebagai pribadi yang kuat, yang menanggung semua perkara dan beban sendirian dan merenungkannya sebagai bekal yang Ia miliki dalam kehidupan-Nya.
Bunda Maria adalah wanita yang bijaksana, rendah hati, mudah tersenyum dan dipenuhi dengan jiwa raga yang sukaria atau ceria dan gembira. Dan Bunda Maria juga rela akan penyelamatan Allah sebagai Ibu yang terkasih yang tanpa noda, dan Bunda Maria juga sebagai Bunda penolong yang setia dan berjanji akan keselamatan manusia.
Bunda Maria adalah Ibu bagi para pendosa yang bertobat dan yang menyesal akan semua perbuatan dan Bunda Maria juga sebagai Ibu bagi para penderita. Kesetiaan Bunda Maria menantikan turunnya Rohkudus pada diriNya yaitu pada hari pentakosta. Bunda Maria adalah Suri teladan orang yang menyerahkan diri seluruhnya kepada Tuhan, Bunda Maria adala sebagai Ibu yang penuh sukacita dan rela untuk keyakinan bagi semua orang yang percaya.
Saya merefleksikan bahwa Bunda Maria adalah seorang gadis muda yang tanpa noda, ketika malaikat Gabriel datang kepadaNya. Dia baru saja bertunangan dengan seorang tukang kayu yang bernama Yusuf.
Bunda Maria adalah seorang perawan Yahudi biasa. Ketika Ia mendengar kata Malaikat bahwa Ia akan mengandung Sang Juruselamat yaitu Tuhan Yesus Kristus. Ia mersa takut dan gentar dihadapan Malaikat, dan Ia bingung berbuat apa, lalu Ia bertanya di dalam hatinya apa arti salam itu. Kata Malaikat itu kepadaNya: Jangan takut hai Maria, sebab Engkau beroleh Kasih Karunia dihadapan Allah.
Sesungguhnya Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah Engkau menamai Dia Yesus. Dan Bunda Maria belum menerima kata itu bahwa Ia belum bersuami, maka Malaikat berkata lagi kepadaNya: Rohkudus akan turun atasMu dan kuasa Allah yang mahatinggi menaungi Engkau, sebab itu, anak yang Kau lahirkan akan disebut Kudus, anak Allah. Maka pertanyaan Bunda Maria adalah Sesungguhnya Aku ini adalah Hamba Tuhan; Terjadilah PadaKu menurut perkataanMu itu.
Hal inilah yang menjadi puncak iman Bunda Maria sehingga Ia percaya dan taat kepada Malaikat, bahwa Malaikat itu adalah utusan Allah sendiri. Bunda Maria mengajarkan semua orang bahwa membuka tahap iman yang baru, yakni setelah merasa bimbang dan ragu dan memasrahkan diri kepada Tuhan. Ia yakin dan percaya bahwa Tuhan memiliki rencana, jadi Ia hanya pasrah dan menyerahkan semua kepada Tuhan.
Kesetiaan yang sempurna kepada kehendak Allah bahwa Bunda Maria sangat berkenan di hadapan Allah, sebagai ciptaan yang paling luhur dan sempurna. Iman dan kepercayaanNya yang penyerahan yang membuat Dia sebagai tokoh utama dalam Gereja yang patut diteladani. Namun bagaimana tingginya derajat Bunda Maria Ia tidak disamakan dengan Allah Tritunggal sebagai pencipta dan penolong.
Bunda Maria berada dibawah Allah, sebab Dia hanyalah ciptaan Allah sama seperti kita, tetapi Ia di lindungi secara khusus, sehingga Ia hidup tanpa noda. Maria adalah seorang yang disembah dan dihormati sebagai insan Allah, yang mempunyai peranan penting dalam karya penyelamatan manusia. Hanyalah Allah saja yang patut disembah. Karena ibadat Bunda Maria harus ditempatkan sebagaimana mestinya sesuai dengan ajaran Gereja.
Karena peranannya begitu besar dalam sejarah keselamatan, maka Ia juga sebagai Bunda pengantara kita. Melalui Bunda Maria kita memperoleh keselamatan dari Allah dalam diri Yesus Kristus PutraNya yang perkasa yang menjadi manusia. Peranannya dalam karya keselamatan begitu penting, Ia dicermati secara khusus oleh Allah didalam panggilannya menjadi Bunda Allah dan Bunda Gereja. Bunda Maria turut mengambil bagian secara penuh dalam karya keselamatan Allah bagi manusia, karena melalui Dialah Juruselamat dilahirkan, Bunda Maria menjadi Bunda semua orang yang percaya sekaligus sebagai Bunda Gereja, sebagai Ibu yang penuh cinta, rasa damai dan kasih yang terhadap Gereja.