Lihat ke Halaman Asli

Dee Daveenaar

Digital Mom - Online Shop, Blogger, Financial Planner

Gurihnya Penghasilan Penulis Aplikasi Online Bikin Semangat Ikutan di 2023

Diperbarui: 28 November 2022   11:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.DewaEkaPrayoga FB

Dueng...dezigh...dezigh...

Kepala langsung serasa ditimpa beton ribuan kilogram dan ulu hati serasa kena tendangan Bruce Lee  demi melihat posting Dewa Eka Prayoga - co founder aplikasi menulis KBM saat memamerkan income para penulis andalannya. Segini gaes...guede banget.

Duh Kemana Saja Diriku?

Seorang penulis pasti ingin punya penghasilan sebesar itu yang konon merupakan penghasilan 6 bulan ( dari bulan Juni 2022 hingga November 2022 ). Ga usahlah sebesar itu sebab effort para penulis famous ini dicapai setelah menulis gratis tahunan sebelumnya, saat tempat penulisannya berupa Grup Facebook tanpa bayaran. Cukuplah memperhitungkan bahwa aplikasi tersebut sudah membayar Rp. 20 Milyar untuk para penulisnya, total pendapatan penulis famous ini Rp. 3.5 Milyar, jadi masih ada sisa Rp. 16.5 Milyar yang bisa diperjuangkan bersama. 

Performance mereka berasa jadi beban hidup yang luar biasa bukan karena iri namun karena menulis di aplikasi  merupakan rencanaku untuk tahun 2022. Bahkan rencana tersebut sampai dituliskan di Instagram dalam rangka mengikuti lomba Instagram tentang harapan di tahun 2022 yang diselenggarakan Ladiesiana, menang pula.  

Kukutipkan bagian yang mengatakan rencana itu:

Mulai menulis di berbagai aplikasi penulisan yang bertebaran saat ini. Beberapa naskah memang sudah siap bertahun lalu. Ini cukup menantang karena paling tidak ada persaingan yang cukup keras. Maka harus siap untuk menjalani secara bertahap dan pro-aktif dalam tindakan yang selaras untuk menuju tercapainya harapan atau impian yang diinginkan

Dan nyatanya belum ada satupun tulisan ku-upload satupun di aplikasi manapun. Oh nooo...apa yang kulakukan selama 11 bulan ini?

Aslinya terpukul sekali demi menyadari fakta ini. Perlahan kuteguk air dingin untuk menenangkan diri dilanjutkan dengan membentangkan sajadah dan tergugu di sana entah berapa lama;  yap bersujud di lantai beralas sajadah adalah tempat paling tepat saat hati gundah gulana. Usai menunaikan shalat Isya, aku menuju ke peraduan. Jauh lebih cepat dari biasanya.

Esok Subuh terbangun, pikiran jauh lebih jernih. Dan menemukan sebab musabab kenapa belum juga mengupload tulisan di aplikasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline