Kemarin saya ke Puskesmas untuk kontrol bulanan diabetes dan hipertensi, duo penyakit yang saling mengisi dan susah untuk dipisahkan. Kata dokter, orang diabetes biasanya juga menderita hipertensi namun penderita hipertensi belum tentu menderita diabetes.
Tumben pasien membludak, biasanya Puskesmas cenderung lengang saat pandemi karena orang membatasi diri keluar rumah. Akibatnya semua bangku diduduki padahal sudah disetting sesuai prokes, dimana ada selang-seling antara yang diduduki dan yang dibiarkan kosong. Dokter Linda dan dokter Ipeh yang merupakan dokter tetap tidak ada jadi Puskesmas Kecamatan menurunkan dokternya.
Dokter yang saya lihat sangat concern dengan masalah gaya hidup dalam hal ini apa yang dimakan, beraktifitas serta waktu istirahat, demikian konsultasi yang diberikan pada seorang ibu sebelum giliran saya. Saat giliran tiba, dokter langsung bilang,
"Wah bagus nih tekanan darahnya normal. Berat badan turun. Parameter yang lain seperti gula darah, kolesterol, fungsi ginjal dan hati bagaimana?"
"Sudah dapat pengantar buat cek laboratorium sih, Dok tapi saat kesana kemarin sudah tak kebagian nomor."
Ya, laboratorium kesehatan memang dibatasi hanya melayani 20 pasien/ hari, biasanya bisa 50 pasien/ hari.
"Sebenarnya obat saya habis 5 hari yang lalu, jadi takjub juga lihat tekanan darah, detak jantung dan BB yang turun," jelas saya.
"Berarti penerapan gaya hidupnya sudah benar, pertahankan ya."
Pasien-pasien yang menanti giliran rerata menderita batuk, pilek, ini cukup mengerikan karena batuk pilek merupakan gejala awal Covid-19. Kata satpam sih yang menderita Covid--19 diminta datang pk. 13.00. Tadi pagi sudah ada penderita Covid-19 yang datang namun diminta kembali pk.13.00. Suster sudah berdiskusi dengan dokter untuk tracing orang-orang yang berhubungan dengan suspect Covid-19, kerja yang bagus mengingat peningkatan penderita Covid-19 kali ini disebabkan kurangnya kegiatan tracing.
Tidak semua pasien merupakan pemegang kartu BPJS, ada walk-in customer yang harus membayar atas kunjungan serta obat yang diperoleh, cukup dengan Rp. 10 ribu.