Lihat ke Halaman Asli

David Bekam

TERVERIFIKASI

Inovator yg hidup dengan inovasinya

Mengatur Pola Tanam, Solusi Menguntungkan Petani

Diperbarui: 4 Agustus 2016   14:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Umur 87 HST padi siap panen diatas 10 ton / hektar

Tanam serentak, panen serentak, harga terjun bebas

Dengan kemajuan teknologi pertanian, seharusnya pola bertanam serentak sudah harus di tinggalkan, digantikan bertanam dengan pola bertahap, berkesinambungan, maka efisiensi akan didapat, ketersediaan benih unggul bisa di atur secara bertahap, stok pupuk selalu tersedia, penggunaan pestisida juga bisa disiapkan dengan terencana.

Kebutuhan air juga bisa lebih efisien, tenaga kerja tanam tidak pernah berhenti bekerja, sepanjang tahun selalu bertanam, sehingga upah borongan bisa di tekan, karena selama ini dengan pola bertanam secara serentak, saat musim tanam sulit mencari tenaga tanam, saat semua lahan sudah tertanam, mereka menganggur, sehingga upah borongan biasanya menjadi mahal karena diperhitungkan juga  saat menganggur, permintaan saprodi (Benih, pupuk, pestisida) sangat tinggi.

Kalaupun ada, harganya ikut naik, saat panen raya tiba, giliran harga yang terjun bebas, maka bertani menjadi tidak menguntungkan bagi petani kecil, yang untung adalah tengkulak yang berani memberi pinjaman saat musim tanam, dan membeli dengan harga murah saat musim panen tiba, buat petani, mereka para tengkulak masih dibutuhkan karena peranan Pemerintah belum bisa menggantikan peran dari tengkulak ini.

Pola tanam bertahap

Pola tanam bertahap bisa menjadi solusi bagi petani karena saat panen harga akan stabil, pemasukan uang bisa diatur sesuai kebutuhan, bisa harian, bisa mingguan atau bulanan, petani harusnya makmur sejahtera, karena jasa mereka juga kita bisa makan setiap hari.

Ilmu “katanya”

Umumnya petani bila di ajak bertanam padi secara bertahap selalu kuatir “katanya” sulit memutus mata rantai penyakit, semua masih “katanya” tetapi belum pernah mencobanya, saya pernah melakukan penanaman jagung manis di lahan yang sama secara terus menerus sebanyak 7 kali musim tanam, engga masalah, jadi “katanya” itu hanya dijadikan alasan pembenaran saja, karena memang belum di coba pola bertanam bertahap ini.

Pendampingan Solusi nya

Semua harus di coba, kendala pasti ada, bila ada masalah langsung bisa di bahas dan dicari solusinya tenaga pendamping petani sudah menjadi keharusan, siapa tenaga pendamping petani? ya petani itu sendiri, yang sebelumnya di dampingi tenaga pendamping yang mendampingi selama masa tanam semusim.

Mereka mendampingi setiap hari, mengenalkan tanaman dengan lebih detail, melihat langsung tampilan fisik tanaman, dari pertumbuhan akar, daun, malai, kekurangan pupuk, sampai serangan hama penyakit bisa diatasi sedari awal serangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline