Pada hari yang berbahagia ini, saya mengucapkan salam damai bagi semua teman-teman dimanapun berada, dan saya ingin menyampaikan isi hati saya, bahwa hidup damai adalah harapan semua orang, karena saat kita hidup damai, maka kita bisa bekerja, kita bisa membangun, tanpa kedamaian hidup menjadi tidak nyaman, kita melihat banyak kesusahan diakibatkan karena perang, banyak orang mengungsi mencari Negara yang bisa menerima mereka dan tentunya Negara yang dalam keadaan damai, bukan Negara dalam keadaan perang, karena itu sebagai orang yang sehat, kita ingin hidup dalam keadaan damai.
Dalam menyikapi perbedaan, saya mengambil contoh sederhana, bahwa menikah saja kita harus berbeda, menikah yang sehat adalah pernikahan antara pria dan wanita, perbedaan kelamin dalam pernikahan adalah keharusan, dan ini sangat wajar, lalu setelah mempunyai anak, perbedaan sifat anak-anak juga pasti ada, walau dilahirkan dari Rahim yang sama, karena memang perbedaan adalah sesuatu yang sifatnya alamiah, kita bisa melihat jari tangan kita, setiap jari namanya namanya berbeda dengan fungsi berbeda, tapi selalu bisa bekerjasama dengan kompak, tanpa ada yang melawan, bisa dibayangkan bila jari tangan semuanya sama, terdiri dari jempol semua, atau telunjuk semua, maka sudah dipastikan bahwa jari tangan kita aneh dan dianggap cacat, dan fungsi tangan tidak bisa bekerja maksimal.
Saya sangat Cinta Indonesia, Negara tempat saya lahir, saya engga bisa memilih dilahirkan dari ibu suku atau etnis pilihan saya, saya sudah terlanjur lahir dari Rahim ibu saya suku Tionghoa di tanah Sunda beragama Kristen, ini bukan pilihan saya, ini adalah hak preogatif Tuhan yang memilih saya lahir dari Rahim ibu saya, apakah saya bisa protes ? tentu tidak bisa, sehingga bila kita mempermasalahkan Suku, Agama dan Ras kita, maka kita sudah menggugat hak preogatif Tuhan.
Keluarga besar saya dari pihak ibu, terdiri dari 13 orang bersaudara, semua dengan agama yang berbeda, ada Kristen protestan, Kristen Katholik, ada yang Muslim, keluarga besar yang seru, perbedaan tidak menjadi masalah, karena tidak ada bekas adik, tidak ada bekas kakak, semua saudara sedarah, dan tidak menjadi masalah, jadi bagi saya perbedaan itu alamiah dan perbedaan itu indah.
Manusia hidup saling ketergantungan, atau symbiosis mutualisma, ada yang menjadi petani, nelayan, pegawai, buruh, manager, direktur, anggota DPR, bahkan jadi Presiden, semua sudah diatur sedemikian rupa agar kehidupan bisa berjalan normal, bila semua jadi petani, semua jadi nelayan, siapa yang membeli hasilnya, begitu juga bila semua ingin jadi pemimpin, siapa yang akan dipimpin, jadi segala sesuatu dalam hidup sudah ada bagian dan tugas yang berbeda, dan saling melengkapi saling membutuhkan, keadaan ini bisa berjalan bila Negara dalam suasana damai, keadaan normal tidak kita dapatkan dalam suasana peperangan, saya bersyukur Indonesia selalu Damai sepanjang tahun 2015 ini, dan saya tetap berharap terus damai juga ditahun-tahun kedepan.
Perbedaan adalah keharusan, tanpa perbedaan hidup akan membosankan, dengan perbedaan hidup menjadi indah, dengan perbedaan kita bisa membangun keluarga.
Selamat menyongsong tahun baru 1 Januari 2016 Tuhan memberkati.
Salam perbedaan
bersambung ke http://www.kompasiana.com/davebekam/berpikir-out-of-the-box_567d5cd1e2afbd9909abfe9d
Artikel inovasi sebelumnya