Lihat ke Halaman Asli

David Bekam

TERVERIFIKASI

Inovator yg hidup dengan inovasinya

Tuhan Tidak Pernah Berhutang

Diperbarui: 23 November 2015   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puppy teman main Pompom….anggota keluarga kami

Saya tergerak untuk berbagi cerita, yang menurut saya penting untuk dibagikan buat kompasianers, dimana sesuai judul “Tuhan engga pernah berhutang” adalah berkaitan dengan kesukaan saya selalu berbagi, apa saja yang bisa saya bagi pasti saya lakukan, bisa berupa berbagi produk inovasi saya, berbagi pengobatan terapi bekam secara gratis, bisa apa saja, yang selalu saya lakukan menjadi kebiasaan saya sedari saya muda.

Saat kami sekeluarga masih merintis usaha inovasi biotetes, keadaan ekonomi keluarga kami sangat memprihatinkan, karena saya engga punya penghasilan tetap, sehingga untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari kami dibiayai oleh tukang sayur dan tukang ikan yang biasa keliling di komplek rumah kami di Katulampa Bogor, Kog bisa ? itu semua diawali saat saya ngobrol sama tukang ikan keliling, sampai jam 10 pagi dagangan ikan nya belum banyak terjual, sehingga dia sedikit memaksa untuk menjual ikan nya, saya perhatikan ada aroma tidak sedap dari tubuhnya, tukang ikan ini selalu memakai baju kemeja lengan panjang.

Aroma ini bukan aroma ikan, tapi aroma sesuatu yang dia tutupi di lengan kemaja nya, saat saya ajak ngobrol barulah saya tahu kalau penjual ikan ini tangannya penuh dengan koreng, atau luka seperti herpes yang basah, saat saya ajak masuk ke dalam rumah, saya tawarkan untuk saya obati,  saya bersihkan luka ditangan nya, lalu saya oleskan dengan formula mula-mula yang saya biasa pakai untuk ujicoba di ternak, abang penjual ikan ini sangat senang karena ada yang perhatikan masalahnya, sehingga dia bertahan menahan sakit, yang menurut saya amat sangat sakit, tapi ini penting supaya lukanya bisa pulih…..singkat cerita dalam 1 minggu saya obati setiap hari, setiap dia lewat jualan ikan, dan setelah 2 minggu dia berani jualan dengan lengan pendek dan luar biasanya ikan nya selalu habis terjual, sebagai balas budi , abang penjual ikan selalu memberikan ikan segar untuk kami masak, walau kami bayar kapan saja saat kami memiliki uang, sehingga walau kami kekurangan uang anak-anak makan makanan bergizi setiap hari…… terbukti Tuhan Tidak Pernah Berhutang.

Saat saya indekost di Lapas Gorontalo , hidup saya sulit tapi engga sampai saya kesusahan, walau keluarga saya jauh di pulau Jawa, saya engga pernah ngerasa kesepian, keseharian saya isi dengan menolong kawan-kawan sependeritaan dengan terapi bekam, sehingga kesibukan saya membuat hari-hari bisa terlewati dengan cepat, keahlian sebagai terapis bekam saya tularkan kepada teman-teman saya, salah satunya sdr Abdul Haris Botutihe, selama 3 bulan dia menjadi asisten saya, selama itu pula dia tekun belajar, sayapun menjadi sponsor untuk Sdr Haris mendapatkan sertifikat terapis Bekam ITBI, dan saat ini Sdr Haris adalah seorang terapis bekam yang punya banyak langganan di Gorontalo, nah keluarga Sdr Haris inilah yang selalu memperhatikan makan saya, sehingga saya engga kekurangan makan, gizi saya baik, dan saya selalu sehat sepanjang hari, dengan berbagi saya memiutangi Tuhan, dan terbukti lagi Tuhan Tidak Pernah Berhutang.

Saat sekarang ini saya sedang mengajarkan pola usaha, pola bisnis yang saya percayai ini bisa menjadi ciri khas saya, yaitu pola berbagi, dimana selama 2 bulan ini saya mulai menulis artikel di Kompasiana, lalu saya mulai berbagi sesama teman Kompasiana di daerah yang terkena dampak kabut asap, saya kirim secara gratis, ongkos kirim kami talangi dulu, padahal sebenarnya keuangan kami belum baik, tapi saya lakukan, karena prinsip saya adalah “memberi dalam keadaan berlimpah itu adalah biasa, memberi saat tidak mungkin memberi tapi tetap bisa memberi (berkorban) itu baru luar biasa” dan saya pilih melakukan yang luar biasa saja, sehingga saya tidak memperhatikan ada uang pengganti ongkos kirim yang masuk, saya ajarkan sama anak saya untuk melihat keajaiban Tuhan , bahwa kita sedang memiutangi Tuhan, dan terbukti dengan menulis di Kompasiana, artikel saya banyak mendapat respon positif, saya banyak mendapat teman baru dan terbukti kami diberkati, sehingga kami tidak kekurangan biaya untuk terus berbagi, terbukti sekali lagi…..Tuhan Tidak Pernah Berhutang.

Terakhir yang saya alami 2 hari lalu, anak saya pengen membelikan anjing lagi ,anjing laki-laki buat pasangan pompom, sudah 2 minggu ini mereka selalu bicarakan anjing terus, nah 2 hari lalu saat ada pasien yang mau di terapi bekam oleh saya, beliau adalah peternak anjing ras jenis Toys Puddle , Om Teddy namanya, ketika melihat pompom lalu bilang sama anak saya, kamu sayang sama anjing ya, om mau kasih kamu anjing buat teman pompom, kamu mau?

Anak saya setengah engga percaya, langsung bilang mau mau Om, lanjut Om Teddy, Ok nanti setelah selesai terapi Om antar ya anjingnya…..dan saya terapi bekam Om Teddy dan semua keluhan nya bisa dipulihkan, setelah itu anak saya mendapat anjing teman pompom seekor anjing Toys Puddle, anjing ras asli yang harganya mahal ( kalau pun ada uang kami belum kepikiran beli )….dikasih gratis, bukan orang yang kami kenal, bahkan baru kenal saat itu memberikan anjing yang lucu banget yang kami beri nama puppy, anjing jantan pasangan pompom….terbukti lagi Tuhan Tidak Pernah Berhutang.

Puppy anjing Toys Puddle…..hitam mengkilat….lucu banget

Semua yang kami lakukan sudah menjadi kebiasan kami, dan akan saya ajarkan terus buat anak-anak saya bahwa berbisnis itu harus bisnis yang menyenangkan semua orang, selalu pikirkan keperluan orang lain dulu, maka keperluan kita ,kebutuhan kita akan selalu tercukupi karena semua Tuhan yang perhatikan, dan bila melakukan semua itu jangan selalu berharap dapat balasan instan, semua perlu waktu, karena ketulusan itu perlu latihan, bisa karena biasa, itu akan membuat kita menjadi pribadi yang peduli, peduli terhadap orang lain, peduli terhadap lingkungan, bila semua orang melakukan ini, saya rasa masalah kebakaran hutan engga akan terjadi, karena sebelum melakukan pembakaran, kita akan memikirkan dampak negatifnya, buat apa mendapat keuntungan tapi merugikan orang lain, bisnis yang baik adalah bisnis yang menguntungkan semua pihak…

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline