Lihat ke Halaman Asli

Firdaus Cahyadi

Penulis, Konsultan Knowledge Management, Analisis Wacana, Menulis Cerita Perubahan dan Strategi Komunikasi. Kontak : firdaus(dot)cahyadi(at)gmail.com

Andai BEM UI Berani Kritik BNI

Diperbarui: 22 Oktober 2021   19:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tagar BEM UI sempat menjadi trending topik ke-5 di twitter. Pada 22 Oktober 2021, pukul 03.43 wib, tagar itu berhasil diperbincangkan dalam 7,362 tweets.

Siapa tak kenal dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI? Tentu hampir semua masyarakat Indonesia kenal. Sebuah organisasi mahasiswa dari universitas ternama yang seringkali galak kepada pemerintah.

Kekuasaan cenderung korup, untuk itu harus dikontrol. Mungkin itu yang mendasari BEM UI begitu galak dengan pemerintah.

Padahal, bicara tentang kekuasaan, sebenarnya bukan hanya terkait dengan pemerintah. Kekuasaan itu menyebar. Kekuasaan bisa berada di tangan birokrat kampus hingga perusahaan.

Salah satu perusahaan itu adalah perbankan. Perusahaan perbankan yang dekat dengan keseharian mahasiswa UI, termasuk aktivis BEM,  adalah BNI.

Mungkin tidak ada satupun mahasiswa UI yang tidak mengenal BNI. Hampir setiap hari mereka menggunakan produk-produk dari bank itu. Pertanyaannya, beranikah BEM UI melontarkan kritik kepada BNI, seperti kritik yang sering mereka sampaikan kepada pemerintah?

Kenapa BEM UI harus melontarkan kritik kepada BNI dengan galak? Apa salah BNI?

Mahasiswa UI tentu pernah mendengar istilah krisis iklim. Sebuah krisis lingkungan hidup yang diakibatkan oleh meningkatnya emisi gas rumah kaca (GRK). 

Mahasiswa UI, apalagi aktivis BEM, tentu sudah sangat memahami bahwa salah satu sumber emisi GRK itu adalah energi fosil. Salah satu energi fosil yang berbahaya bagi iklim itu adalah batubara.

Lantas, apa hubungannya batubara dan BNI?

Berdasarkan laporan lembaga urgewald, BNI adalah salah satu bank nasional yang masih tercatat pada Global Coal Exit List (GCEL) memberi pinjaman ke proyek-proyek energi kotor batubara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline