Lihat ke Halaman Asli

Kenapa Mesti Digusur, Digeserpun Tak Layak?

Diperbarui: 16 April 2016   00:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Rasanya, rakyat miskin tidak pantas lagi bermukim di kota ini. Penggusuran dimana -mana, sepertinya menjadi hal yang lazim bagi si miskin, agar cepat-cepat minggat di ibukota. Katanya: Penataan kota ,biar terlihat cantik, penghijaun kota sebagai penambal polusi. Tapi korbannya, lagi-lagi rakyat kecil.

Pemimpin perkasa itu,  berani mengambil keputusan demi kepentingan rakyat. Apapun resikonya. Bukannya memuluskan mereka yang berkepentingan. 

Sekarang, sudah berapa kali pemukiman masyarakat digusur?. Ada yang dapat ganti rugi bahkan juga tak dapat sepeserpun. Begitulah  pergeseran nasib rakyat jelata di kota ini, diombang-ambing oleh pemimpinnya sendiri. Ingat. Presiden ada batasnya memimpin. Gubernur, wali kota,, bupati, bahwa kekuasaan pemimpin ada batasnya. Tapi kekuasan Rakyat langgeng selamanya. Jadi ingat dengan ungkapan Bung Karno

"Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang pemimpin sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” 

Dari kampung pulo sampai kampung luar batang, setelah ini , kampung apa lagi yang akan di gusur?. Beranikah PEMPROV menggusur pemukiman orang-orang cina?. Kalau berani. Buktikan!. Dari sini warga jakarta bisa menilai , bahwa pemerintah ibukota kapitalis, berpihak kepada para pemodal, kepada yang berduit, sementara itu rakyat dilantarkan, dengna berdalih. Kita lihat saja hasil penggusuran 10 tahun yang akan datang. 

Sudah berapa jiwa yang terdzolim di sentral kota ini, sudah berapa pula doa bertabur ke langit tujuh. Terbang ke ArsNYA tanpa perantara. Ingat, bahwa doa-doa orang terdzolim  punya jalur khusuh terbang ke RABBNYA.

@daunpisah

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline