Selama ini kita hanya sibuk bergumul dengan urusan semu. Bagaimana cara mencicil rumah di dunia? Bagaimana cara berinves di dunia untuk bekal hari tua? Dan masih banyak lagi pertanyaan dan kemauan yang berlevel ringgi.
Memang dunia adalah tempat mencari bekal untuk kehidupan selanjutnya tapi terkadang lupa diri, bukannya bekal yang ditumpuk malah kekal dunia yang dipelihara.
Mencicil rumah di akhirat tidak sesulit mencicil rumah di dunia, tapi terkadang kita tak mau ditawarkan oleh Allah cara mencicil rumah yang baik di akhirat dan dunia, sebab pencarian utama kita adalah masih cinta dunia. Ingat dengan ilmu padi " jika menanam rumput,padi takkan tumbuh, jika menanam padi, rumput pun ikut tumbuh". Iya, sejatinya rumus demikian.
Selama masih dunia kita cintai selama itu pula akhirat terasa berat kita jalani, karena yang menjadi penyakit kronis ketidakpuasan adalah berlebihannya kecintaan kita pada isi-isi dunia.
Maka sangat wajar, mencicil rumah disurga sangat berat pelaksanaannya padahal sistem dan aturan mencicilnya pun tidak serumit mencicil rumah dunia, disana tidak ada debt collector, disana tidak ada sanksi jika telat membayar . Iya, sejatinya jalannya pun sudah dijelaskan oleh orang- orang imannya tebal, sebelum kita.
Jelas berbeda hasil jika nanti akhrat menjadi jalan yang kedua dalam jarak tempuh kehidupan ini.
Sejatinya rambu -rambu kenikmatan semu demikian.
Di tulis untuk renung pribadi.
Surabaya 17022016