Lihat ke Halaman Asli

Ingin Hidup Terasa Lebih Ringan? Nontonlah Srimulat :)

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tiba-tiba aku merasa kangen nonton Srimulat. Iya, grup lawak legendaris kelahiran tahun 1950 yang pernah menguasai panggung hiburan dan layar tivi di tahun 80-an itu. Kangen nonton Gogon dengan potongan rambut Mohawk dan gaya berdirinya...Gepeng dengan celetukannya "untung ada saya!...."....Timbul dengan gaya melipat tangannya yang kepleset terus...Asmuni dengan kumis kotak dan komennya "hil yang mustahal".....Basuki dengan gayanya yang soktau-an..Kadir yang ngomongnya teriak-teriak dgn aksen Madura....Tarzan yang selalu tampil rapi formal sebagai pak lurah, pak camat atau tentara..Tessy dengan akting bencong-nya yang kasar dan berantakan....Pak Bendot yang fragile...Paul dengan gaya melet-melet lidahnya sewaktu menyebutkan namanya....Triman dengan gaya mulut mangap super lebar ketika menyebut nama palsunya "bambaaaanngg!..." ..... Lawakan Srimulat selalu bisa membuatku tertawa terpingkal-pingkal dengan candaannya yang super lebay dan dandanannya yang sering norak. Lawakannya juga sangat sederhana, tidak canggih, tak perlu berfikir keras untuk mengerti kelucuannya. Gogon yang selalu melorot ketika duduk, atau Triman yang cara berjalannya sangat lebay itu..sudah cukup membuat orang biasa seperti saya ini tertawa terpingkal-pingkal hahahaha...  Tak ada pesan sponsor atau kritik sosial yang berat-berat. Tak perlu serius nontonnya. Nonton Srimulat, hidup ini tiba-tiba menjadi terasa sangat simple, enteng, apa-adanya dan lucu....  (bagi anda yang sedang bosan dan jenuh dengan segala jargon dan berita-berita serius yang memenuhi kehidupan anda, maka cobalah terapi refreshing nonton Srimulat ini. Ada banyak di Youtube) Namun karakter lawak Srimulat yang (sengaja dibikin) tidak canggih, akting bodo, basic banget dan lebay itulah yang justru melekat di hati para fans-nya dan di hati orang banyak lainnya (termasuk saya). Bahkan label "Srimulat" kemudian menjadi sebuah julukan yang kita sematkan kepada seseorang atau sesuatu atau kondisi yang kita temui sehari-hari di luar dunia hiburan. Misalnya di dunia kerja, dunia akademis, kehidupan di RT RW, dunia politik, kebijakan publik, peraturan, sistem, dll....atau apapun yang kita lihat memiliki karakter yang sama dengan lawakan srimulat: kebodohan yang basic banget, dangkal dan lebay. Saking bodo-nya sehingga bahkan malah jadi lucu membuat kita tertawa (silakan dicari sendiri saja ya ...apa dan siapa saja yang memenuhi kriteria "Srimulat" itu) hahahaha... :D Selamat menonton, selamat berakhir pekan.... . . a tribute to Srimulat. Semoga mereka yang telah pergi tetap tertawa di surgaNya.amin... (Gambar-gambar dipinjamdari Google). . [caption id="attachment_109291" align="aligncenter" width="189" caption="http://www.youtube.com/watch?v=IIrnivscuJU"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline