Lihat ke Halaman Asli

Cerpen: Penyihir Bunga Anggrek

Diperbarui: 23 Mei 2021   19:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyihir anggrek. (Sumber Ilustrasi: Pixabay)

Di sebuah halaman kastil yang luas, seorang nona muda berjalan menyusuri jalan setapak. Tempat itu dipenuhi oleh sulur -- sulur tanaman hijau. Si nona berjalan sambil menyentuh pucuk -- pucuk tanaman itu, dan seketika tumbuhan itu bergerak dan menggeliat.

"Nona! Nona!" sebuah suara memanggilnya dari kejauhan.

Sebuah umbi tanaman, berbadan gempal dan terlihat ketakutan, berlari menghampiri nona itu.

"Gawat!" katanya sambil terengah -- engah.

"Apa yang terjadi, pohon mandrake?" tanya nona itu.

"Kami gagal menyerang bunga -- bunga itu!"

"Gagal kenapa?"

"Bunga -- bunga itu menyelamatkan diri ke atas bukit. Kami hendak pergi kesana, tapi di tengah perjalanan ada benteng buah."

"Benteng buah?"

"Ya. Buah -- buah itu berjejer menghadang kami. Kami kesulitan menembus buah -- buah itu, dan akhirnya kami terseret banjir dan tenggelam!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline