Lihat ke Halaman Asli

Cerpen: Nona Kecil dan Sebatang Pohon Tua

Diperbarui: 2 Mei 2021   01:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nona kecil dan pohon tua. (Sumber Ilustrasi:Pixabay)

"Suit!"

Dua bocah itu saling mengadu tangan. Bocah lelaki mengepalkan tangannya seperti batu. Sedangkan si nona kecil merentangkan jarinya bagai kertas.

"Aku menang! Kali ini kau yang jaga." Kata si nona.

Dengan nada mengeluh, anak lelaki itu menutup matanya sambil berhitung.

"7.. 8. 9.. 10. Aku buka mataku sekarang."

Lalu ia berjalan di sekitar taman itu. Ia mencari si nona yang bersembunyi entah dimana.

"Awas saja kalau kau meninggalkan aku lagi. Kalau kau pulang, aku tak mau bermain petak umpet denganmu lagi." Katanya memperingatkan ke arah taman.

Sementara itu, si nona pergi melewati taman itu. Ia tak sengaja menemukan kupu -- kupu cantik berwarna ungu. Lalu ia mengejarnya namun gagal menangkapnya.

Sampai akhirnya, ia baru sadar kalau dirinya terlalu jauh. Sekarang ia tersesat di taman yang agak kotor dan tak terurus. Banyak tanaman rusak dan tanahnya dipenuhi lumut. Dan tak jauh dari sana, ada sebuah pohon yang agak tinggi, tapi batangnya agak merunduk.

"Pohon ini dan tempat ini.. Kasihan sekali." Kata si nona.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline