Lihat ke Halaman Asli

Cerpen: Si Pemuda dan Hantu Gunung

Diperbarui: 24 April 2021   01:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hantu gunung. (Sumber Ilustrasi: Pixabay)

"Benar -- benar." Kata si pemuda.

"Benar -- benar melelahkan. Selama aku mencari air itu, aku harus melawan babi, naga dan lintah aneh." Katanya sambil menoleh ke belakang. Di belakangnya tampak puluhan orang gunung yang mati karena diserang lintah.

Si pemuda sekarang berada di dunia kunang -- kunang. Dunia itu dipenuhi ilalang dan banyak peri kecil beterbangan. Salah satu dari mereka menghampiri si pemuda.

"Aku tahu yang kau cari." Kata si peri.

"Oh ya?"

"Kau mencari air suci itu kan?"

"Darimana kau tahu?"

"Karena kami dulu sepertimu. Kami mengorbankan tenaga dan waktu kami untuk mencarinya, tapi gagal. Jadi jiwa kami penasaran dan menjadi kunang -- kunang seperti sekarang."

"Menyedihkan."

"Aku bisa membantumu menemukan air itu. Tapi kau harus menolong kami dulu."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline