Lihat ke Halaman Asli

Aurora

Diperbarui: 25 Desember 2020   02:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aurora menyelimutiku. Sumber Ilustrasi: Pixabay

Ke kutub utara ku menuju
Membelakangi kutub selatan yang menyempit

Kapalku berlabuh di dermaga takdir
Dan terseret berapung - apung di bongkahan waktu

Gelap malam itu, tak terusik oleh kelap - kelip Merkurius atau Virgo
Hanya segores hijau membentang di langit

Sebentang aura dari ujung barat hingga ufuk timur
Menyelinap di antara awan pekat dengan anggun dan khidmat

Aurora yang kudamba
Kini menemani bayanganku
Tak kuasa menahan rindu
Setelah miliaran nafas kulewati

Takjub ku menatapnya
Menggoyang tubuh kecilku hingga oleng
Melunturkan luka - duka tadi siang
Melebur sosok yang ingin keabadian

Rasa ini, mengalir sendu di tiap sendi kakuku
Malam itu, aku tak tahu
Apakah malam yang menyelimuti hasratku?
Atau diriku yang mengelabui sang malam?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline