Lihat ke Halaman Asli

Bulan Sabit Tersenyum

Diperbarui: 20 Desember 2020   02:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pixabay

Hari ini telah kutunggu
Hari dimana wajahnya memerah
Hari saat hati sumringah

Malam sebelumnya serasa jatuh cinta
Dini hari bagai bertemu belahan jiwa
Dan fajar menyingsing bagai pucuk dicinta ulam pun tiba

Matahari turut ceria, burung emprit bergembira
Menyambut pagi hangat dan bersahabat
Bagi penghuni alam raya

Senin sampai Jumat dilalui dengan bakti dan karya
Sabtu bagai pintu gerbang singgasana bahagia
Dan Minggu saatnya menyantap hidangan raja

Mengapa engkau membisu kawan?
Sedang dunia menggelora dan merayakannya

Mengapa engkau menutup mata hai rupawan?
Lihatlah bulan sabit menyunggingkan senyumnya

Ia selalu melakukannya
Menyongsong hari indah, meski sebentar lagi dirinya akan sirna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline