Lihat ke Halaman Asli

Payung Robek

Diperbarui: 11 Desember 2020   02:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Ilustrasi: Pixabay

Seseorang melangkah di bawah hujan
Ia membuka payungnya
Dan menjunjungnya

Rintik hujan masih menetes
Di keningnya, turun ke bahunya, meluncur di sepatunya

Ia mendongak
Mengintip mendung dari lubang tudungnya
Payung itu robek

Orang itu tersenyum lebar
Ia melangkah lalu berlari riang
Sambil tetap menggendong payungnya

"Payungku, payungku!"
Teriaknya mengalahkan petir

Sampailah di ujung jalan
Di bawah atap, ia meringkuk bagai dikepung perompak
Payungnya didekap erat
Menyentuh jiwanya yang lembap oleh rintik masa lalu

"Payungku, payung kecilku!"
Hujan, angin, badai mengeroyok bangunan itu hingga tumbang
Menyisakan seorang teguh menggenggam payungnya

Payung itu telah digerogoti hujan dan digores petir
Kini tersisa gagang dan sebutir kancing

Awan berhenti memberi hujan
Pipi orang itu mulai gerimis
Menetesi selembar kain penuh lubang pengorbanan
Demi dirinya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline