Lihat ke Halaman Asli

Kecamuk tentang Sebuah Roti Isi Daging di Italia

Diperbarui: 6 Desember 2020   02:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dulu, saat aku masih muda dan berjiwa kesatria
Aku menjelajah Negeri Pizza

Disana aku menggenggam sebuah roti lembut
Berisi daging segar dan sangat kokoh
Ditambah sayur yang rentan tapi punya kandungan tinggi

Mulutku berpikir, bagian mana dulu yang harus kugigit?

Aku menatap roti, dengan kelembutannya pasti gigiku jadi ceria
Hari - hariku akan seru, dan akhir pekanku jadi menyenangkan

Namun roti ini amat manja, membuatku lelah menuruti gemas dan manisnya

Tak jadi, ah

Aku melirik sayur, yang tinggal selembar dan nampak berkerut
Sungguh ringkih dan tak berdaya
Tapi ia banyak asam garam

Saat aku hendak melahapnya, terbayang rasa hambarnya, rasa hampanya, dan rasa nihilnya
Tak ada gairah untuk memakannya
Malah membuatku hilang selera

Kulihat masih ada daging di tengah
Aku coba mengamati teksturnya
Lebih segar dibanding sayur
Lebih bergizi dibanding roti
Lebih kokoh tampaknya

Namun saat kupicingkan mata
Serat - serat halus berbaris rapi didalamnya
Itu akan menyelip di sela - sela gigi renggangku
Membuatku sibuk mencabutnya satu demi satu
Hingga tak bisa tidur saat malam hari

Apa gunanya kuat kalau tak bisa lelap saat gelap?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline