Lihat ke Halaman Asli

Batu Masa Depan

Diperbarui: 20 Oktober 2020   23:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pak Cik mengayuh sepedanya bersama putaran dunia
Ia menoleh ke belakang, dan tampaklah batu - batu masa depan yang berbaris rapi
Salah satu dari mereka amat cemerlang, hingga menyilaukan kedua matanya
Satu batu lebih tinggi dari yang lain, merendahkan pandangan polos Pak Cik

Batu pijakan yang tak tahu asalnya, mengangkat yang satu dikenal dunia
Pak Cik sempat kagum sekilas, membuat sepedanya terbang di angkasa
Lalu ia terhenyak, karena merasa terlalu penuh untuk makan, dan terlalu keras untuk didambakan

Batu itu masih mengkilap di tengah jejeran batu pudar
Pak Cik menghela napas, membalikkan pandangan ke depan, kembali ke sepeda tua miliknya
Ia mengayuh lagi, tanpa tahu kemana ia menuju, tanpa tahu apa yang telah ia lewati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline