Lihat ke Halaman Asli

Bikang

Diperbarui: 17 Oktober 2020   00:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dua buah bikang tersaji di mataku
Yang satu tampak banyak warna, kaya aroma
Kembarannya sebaliknya
Pudar dan tak bertanda

Banyak warna itu enak, asyik dan seru
Aroma membumbui rasa
Bagai kembang api di tahun baru

Saat kalender berganti
Mana kemeriahan rasa tadi?

Lalu kulirik bikang lain
Tak mencolok, tak terbebani
Tak banyak rasa, sedikit asal cukup
Bagai awan kapas di siang hari

Saat badai datang
Mana kepolosan rasa tadi?

Dua buah bikang tersaji di mataku
Kini aku tak berbincang dengan mereka lagi
Aku melihat mataku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline