Lihat ke Halaman Asli

Guci Kuno

Diperbarui: 15 Oktober 2020   00:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suatu hari yang tak pasti
Aku ingin membuat sebuah guci
Guci kuno dengan ukiran naga dan lekukan ikan

Aku mengambil segenggam tanah dan secangkir air
Lalu kulebur jadi satu
Melumatnya, mengikisnya
Membantingnya hingga kuat dan kokoh bagai batu karang di Pantai Utara

Saat matahari hampir terbenam
Dan burung hantu mulai gentayangan
Guciku telah sempurna

Aku mundur selangkah
Melihatnya berputar searah jarum jam
Memandangnya dari sudut jauh
Ternyata...
Ia tak sesempurna kataku

Aku menggenggam sisa tanah
Meremasnya hingga menguap menjadi abu dan debu

Kukira...
Tanah ini bisa kubuat guci
Tapi...
Terlalu indah tuk jadi kenyataan
Karena banyak tekanan dan kepura - puraan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline