Lihat ke Halaman Asli

Cinta Bagai Sedotan Plastik

Diperbarui: 8 Agustus 2020   03:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kata pujangga, hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga
Bertemu kehampaan dan kegamangan
Ditemani kesepian dan kesendirian

Kata siluman babi, cinta bagai perlombaan tikus dalam roda
Nikmat sekali dibusur panah asmara, tapi pedih sekali ditinggal belahan jiwa
Begitulah cinta, deritanya tiada akhir

Kata raja beristri lusinan wanita, cinta adalah bumbu hidangan kerajaan
Bisa kau buat asin dan gurih, atau manis memikat hati
Namun waspadalah, kalau berlebihan tubuhmu akan sakit, nalarmu bakal lumpuh dan kerajaanmu akan tumbang sekali usap

Pak Cik bukan pujangga atau raja, apalagi siluman
Kata orang, dia orang seperti orang yang menyebutnya
Menyukai gadis, patah hati, dan punya istri hingga beranak - pinak berkali lipat
Merasakan pahit - manisnya hidup dalam liukan cinta tak terhitung banyaknya

Sampai di suatu kelokan sungai kekinian
Pak Cik berkisah tentang cinta
Katanya, cinta itu sederhana
Sederhana bagai sedotan plastik
Kalau dilihat bening, tak ada ragu tak ada dusta




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline