Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Lampu Redup di Ujung Jalan

Diperbarui: 16 Juni 2020   05:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lampu redup di ujung jalan
Bernyawa sesekali, sirna berkali - kali
Sepasang laron dimabuk asmara
Mengarungi sinarnya dengan suka cita

Saat cinta menemani, segelap apapun masa akan tampak indah
Saat cinta tiada, secerah apapun waktu akan membuat merana

Satu jalan yang sama bisa dimaknai berbeda oleh tiap jiwa
Satu garis waktu bisa dirasa lain oleh tiap raga

Akankah kucing akan terus mendongak, memimpikan elang yang terbang di angkasa?
Atau haruskah ia sadar, dan melihat sekitarnya saja?

Mereka punya kisah masing - masing
Demi merangkai semuanya menjadi satu
Yang akan terus ada sampai titik menghilang

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline