Lihat ke Halaman Asli

Rempeyek Anggun

Diperbarui: 8 Juni 2020   23:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepotong rempeyek kugenggam
Tipis sekali, mudah bagiku untuk mematahkannya
Sepotong lagi kuambil, lalu kumakan
Lusinan tak membuatku kenyang
Seperti tak ada guna, tak ada dampak
Bagi perut kelaparan sepertiku
Bahkan dari bentuknya pun tampak tak proporsional dan tak beraturan
Aku cemas aku telah meremehkannya
Aku menyesal telah meremehkannya
Karena tipisnya memberi ruang bagi yang lain untuk tinggal di dalam toples
Karena mudah patahnya mengingatkan dirinya bahwa masih ada yang lebih kuat darinya
Karena tidak mengenyangkan membuat dirinya merasa bukan sesuatu yang berharga, dan sadar ada yang lebih berharga darinya
Rempeyek tampak remeh, dan remehnya melahirkan keanggunan tersendiri di tengah rasa egois, angkuh dan pongah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline