Lihat ke Halaman Asli

Daud Prayogo Utomo

Hanya menulis sebuah opini apa yang saya lihat

Berdoa, Cara Ampuh Atasi Banjir

Diperbarui: 19 Maret 2019   09:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/03/20580291/banjir-rendam-permukiman-warga-di-rawa-terate-cakung

   

Bagaimana mengatasi banjir di kota ? tapi sebelum di jawab kita telusuri penyebab banjir. Secara hidrologi (ilmu di teknik sipil), banjir adalah sebuah limpasan air di permukaan tanah. Lalu apa hubungannya ? Secara sederhana banjir adalah jumlah air yang di sebabkan oleh hujan di daerah tertentu dikurangi dengan infiltrasi (daerah tangkapan air / air yang meresap / air berhenti pada area itu). Jika di sederhanakan lagi maka banjir tidak akan terjadi jika jumlah air  yang di sebabkan hujan sama dengan infiltrasi. Terus bagaimana agar tidak banjir ? ya jelas, dengan memperbesar nilai dari infiltrasi tersebut.

Tapi ini adalah jawaban kuno, yang jelas tidak dapat diterapkan pada daerah perkotaan sekarang. Saat ini jika kita menambah nilai infiltrasi tersebut, memang ada lahanya ? Alih fungsi lahan memang menjadi hal menakutkan, namun itu tidak dapat di salahkan karena itu adalah kebutuhan manusia.

Tulisan di atas  memang sering di jawab oleh mahasiswa tenik sipil pada umunya. Namun sebenarnya tidak semua banjir penyebabnya adalah infiltrasi yang berkurang. Sebagai contoh, untuk menampung dan mengalirkan limpasan air tersebut maka membutuhkan darainase dan sungai. Jika kuduanya cukup untuk menampung maka tidak akan terjadi banjir.

Di dalam era saat ini memang kebanyakan desain sungai dan saluran drainase yang kita miliki, mempunyai desain pada saat nilai infiltrasi masih tinggi atau jaman 50 -- 30 tahuan yang lalu. Di tambah dengan minimnya perawatan misalnya normalisasi, peremajaan bantaran sungai, dll. Jadi jangan salahkan jika ada berita sungai meluap, tanggul jebol, dll.

Manajemen pengelolaan sungai dan drainase yang tidak bagus bisa dikatakan menjadi biang kerok dari banjir. Selain itu banyak proyek pemerintah yang tumpang tindih, satu dengan yang lainnya tidak sejalan. Yang sering terjadi umunya tidak singkronnya titik simpul di drainase sehingga air tidak dapat mengalir dengan sempurna.

Selain manajemen pengelolaan sungai yang tidak serius, masyarakat juga tidak ikut membantu peran serta penanggulan banjir. Pemahaman dan edukasi ke masyarakat sering dilakukan namun entah mengapa seakan masyarakat tidak peduli. Jika terus begini ya mungkin Berdoa saja adalah hal yang bagus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline