Dinamis, Paradoks, dan multidimensional. Karakteristik demikian tepat disematkan mendefinisikan manusia.
Karena tidak ada satu definisi tentang manusia dapat diterima secara baku dan paripurna oleh para ahli saat bicara tentang manusia.
Manusia didefinisikan sesuai dengan kerangka berpikir dan cara pandang berdasarkan disiplin ilmu, atau aliran pemikiran masing-masing.
Oleh karena itu manusia tidak dapat dipahami dengan cara pandang seragam, karena memang manusia unik, sesama manusia juga tidak ada persis sama, dan kerangka berpikir dan motif serba kompleks serta dinamis.
Keunikan dan kompleksitas manusia adakalanya menjadikan sesama manusia tidak saling memahami.
Bahkan perempuan dan pria yang sudah disatukan dalam perkawinan sebagai suami istri sering gagal memahami sifat dan karakter masing-masing pasangannya.
Tidak mampu saling memahami, dan kesalahan mengerti satu sama lain antara suami dengan istri merupakan sumber utama penyebab pertengkaran dan perceraian dalam rumah tangga.
Ironisnya, latar belakang pendidikan tinggi dan mumpuni bukan jadi jaminan seseorang mampu merajut kelanggengan sebuah perkawinan dan mahligai rumah tangga.
Oleh karena itu, diskursus bagaimana cara membina hubungan harmonis antara suami istri agar rumah tangga langgeng tetap menarik sampai saat ini. Karena tingkat perceraian dan disharmoni rumah tangga relatif masih tinggi dewasa ini.
MENELISIK AKAR MASALAH PERKAWINAN.