Lihat ke Halaman Asli

Daud Ginting

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Childfree dalam Perspektif Magisterium Gereja

Diperbarui: 18 Februari 2023   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto: parist.id

Childfree atau keputusan pasangan suami istri tidak memiliki anak dalam perkawinan pada dasarnya bertentangan dengan ajaran atau magisterium gereja, karena tidak sesuai dengan Consensus Consensualis perkawinan yang pada intinya memaknai salah satu tujuan perkawinan adalah "prokreatif", yaitu mengandung, melahirkan dan mendidik anak.

Istilah Childfree di Indonesia tiba-tiba viral karena salah seorang pegiat media sosial dan seorang penulis, Gita Savitri, mengatakan dirinya berserta suaminya sepakat Child free.

Menurut Oxford Dictionary, istilah Childfree merupakan suatu kondisi dimana seseorang atau pasangan tidak memiliki anak karena alasan utama pilihan.

Sedangkan Cambridge Dictionary mempertegas bahwa Childfree adalah kondisi dimana seseorang atau pasangan memilih untuk tidak memiliki anak.

Istilah Childfree sering digaungkan kelompok gerakan feminisme, yang memandang keputusan melakukan Childfree merupakan sebuah bentuk kebebasan personal.

Pilihan itu diperkuat oleh keyakinan perempuan atas sebuah hasil penelitian yang mengatakan perempuan memilih tidak memiliki anak ada kecenderungan masa hidup lebih panjang.

Childfree juga dipandang sebagai gaya hidup sehat karena mengurus anak dianggap sebagai tanggungjawab berat dan melelahkan secara pikiran dan fisik.

 Pikiran melelahkan mengurus anak dikuatirkan dapat menimbulkan penyakit psikosomatik, yaitu suatu kondisi suatu dimana seseorang merasa tubuhnya sakit, bukan karena terluka tetapi karena tubuhnya letih secara psikis.

Ironisnya ada juga perempuan memilih Childfree dengan alasan populasi manusia di dunia sudah teramat sangat banyak jumlahnya. 

Alasan-alasan seperti itu pemicu kontraversi dan menggugat arti dan makna perkawinan sesungguhnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline