Lihat ke Halaman Asli

Keragaman Tenun Khas NTT yang Memesona

Diperbarui: 3 Maret 2019   05:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: goodnewsfromindonesia.id/©Defrico_audy

Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu provinsi yang sangat kaya dengan potensi wisata alam dan budaya, serta sejumlah keunikan potensi wisata lainnya, yang selama ini belum dikelola secara maksimal untuk tujuan wisata. Menyadari akan hal itu, Gubernur NTT sejak dilantik pada tanggal 5 September 2018 sangat fokus pada pengembangan dan promosi potensi pariwisata NTT.

Salah satu potensi yang luar biasa adalah keragaman tenun ikat khas NTT. Tenunan NTT memiliki pesona tersendiri dengan motif yang beragam serta mengandung nilai budaya yang tinggi. 

Tenunan khas NTT ini sudah cukup terkenal hingga ke mancanegara dan sering mengikuti event-event internasional. Salah satu event tersebut adalah Paris Fashion Week dengan tema Women Empowerment, pada 3 Maret 2018, yang mengikutsertakan 18 busana berpotongan coat, tenun NTT dari tiga kabupaten, Rote, Alor, dan Sabu mewakili budaya Indonesia.

Keikutsertaan dalam event ini dipimpin langsung oleh Ibu Julie Sutrisno Laiskodat, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTT (diantimur.com, 26/02/2018)

Sehubungan dengan upaya promosi tenun tersebut, Dekranasda NTT terus aktif menyelenggarakan berbagai upaya. Salah satu di antaranya adalah Festival Tenunan Sarung Khas NTT, pada Sabtu, 2 Maret 2019 di area Car Free Day, sepanjang Jl. Eltari, depan Kantor Gubernur NTT.

Festival ini diselenggarakan dengan dua tujuan utama: (1) agar warga NTT memupuk rasa memiliki dan rasa cinta terhadap produk khas NTT; dan (2) sebagai bentuk mempromosikan sarung tenunan khas Flobamora (diantimur.com, 26/02/2018).

Sumber: dokpri, fashion show tenun khas NTT, Kupang, 2 Maret 2019.

Acara ini dimulai dari jam 06.00 WITA dan disemarakkan dengan penggunaan pakaian sarung tenun khas NTT berbagai motif. Ribuan peserta yang hadir berasal dari unsur masyarakat umum dan aparatur pemerintah. Unsur TNI dan Polri juga turut meramaikan acara ini.

Salah satu acara yang banyak menyedot perhatian peserta festival maupun masyarakat umum yang hadir saat itu adalah penampilan para peragawan/wati dengan tenunan khas NTT yang mempesona para para pengunjung sebagaimana terlihat pada beberapa gambar dokumen pribadi (dokpri) yang termuat dalam artikel ini.

Sumber: dokpri, fashion show tenun khas NTT, Kupang, 2 Maret 2019.

Selanjutnya diharapkan melalui festival tenun khas NTT ini dapat meningkatkan rasa bangga terhadap tenun khas tersebut serta memacu semangat usaha dari para pengrajin. Selanjutnya dapat menggenjot ekonomi rumah tangga dan kesejahteraan keluarga pengrajin yang bersangkutan.

Sumber: dokpri, fashion show tenun khas NTT, Kupang, 2 Maret 2019.

Motif dan ukuran yang beragam dapat memanjakan pelanggan utk memilih sesuai selera. Selain itu harganya pun berkisar antara Rp 150.000,- hingga jutaan rupiah, sehingga dapat disesuaikan dengan isi kantong pelanggan.

Bahkan juga tersedia tenunan dengan harga di bawah Rp 150.000,- yang ukurannya lebih kecil, dan cukup baik dijadikan sebagai buah tangan bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang ke NTT. Perbedaan harganya ditentukan oleh perbedaan ukuran, bahan dan kualitas tenunan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline