Lihat ke Halaman Asli

Pemimpin dalam Kacamata Islam

Diperbarui: 18 Juli 2021   10:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Siapa yang tak ingin menjadi seorang pemimpin, kuasanya besar, jabatannya tinggi, sosoknya terkenal dsb. mungkin banyak yang berambisi untuk meraihnya. Tujuannya bermacam-macam, ada yang memang ikhlas untuk membangun dan memajukan, ada juga yang gila akan jabatan. Tapi pernyataan ini tidak bisa dijadikan landasan yang sebenarnya, karena hakikatnya semua kembali pada hati masing-masing. 

Ada sebuah kisah yang luarbiasa dari khalifah Umar bin Khattab R.A, yaitu ketika beliau menjadi khalifah sepeninggal Abu Bakar Ash-sidiq R.A, Umar menjadi sosok yang keras tapi lembut. 

Lembut kepada orang-orang yang jujur, berpegang teguh pada agama dan berlaku adil. Keras kepada orang-orang dzolim dan yang memusuhi kaum muslimin. beliau dijuluki "Al-Faruq" atau "Pembeda" yang membedakan antara haq dan bathil. itulah ibroh atau pelajaran yang bisa diambil dari khalifah Umar bin Khattab R.A. Rasulullah saw bersabda :

 : :   : . :   

Suatu hari Abu Dzar berkata :

"wahai rasulullah tidakkah engkau menjadikanku seorang pemimpin?", lalu rasul memukulkan tangannya dibahuku, dan bersabda : "wahai Abu Dzar, sesungguhnya engkau lemah, dan sesungguhnya hal ini adalah amanah, ia merupakan kehinaan dan penyesalan pada hari kiamat, kecuali orang yang mengambilnya dengan haknya, dan menunaikannya dengan sebaik-baiknya. (H.R. Muslim)

Hadist ini menceritakan ketika Abu Dzar Al-Ghifari bertanya kepada rasulullah mengapa tidak menjadikannya pemimpin, dan rasul menjawab bahwa dirinya lemah dan amanah ini akan membuat kehinaan dan penyesalan bagi orang yang tidak menjalankannya dengan baik.

Sudah siapkah menanggung amanah?

Karena amanah akan menjadi pisau bermata dua, jika ditunaikan dengan baik maka sang pemangku amanah termasuk kedalam pemimpin yang adil dan pemimpin yang adil termasuk kedalam 7 golongan yang Allah naungi dihari kiamat. Namun sebaliknya, jika tidak ditunaikan dengan baik, maka kehinaan dan penyesalan akan menghampirinya pada hari kiamat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline