Lihat ke Halaman Asli

Maaf, Terpaksa Merabamu di Pagi yang Remang Ini...

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jam 09.00, aku sudah sampai di rumah, maklum orang belum bangun aku sudah di jalan raya menyongsong matahari, takut macetttt, terpaksa jam di majuin setengah jam. Lapar, Haus, Gerah, Lemas,Capek, menyatu dalam tubuhku, kekompakan penyakit yang tidak mengenakkan.

Buru- buru ke dapur mencari sesuatu paling tidak yang bisa menghilangkan rasa lapar, ataupun haus. Mmmmmmmm,,, muantap,, ada ayam goreng yang semalam Dewi masak, dikirain sudah abis, gumam ku dalam hati.

Aku ke kamar buka jaket kesayanganku, biar tidak terlalu gerah, lihat tempat tidur yang empuk, rencana mau makan pun jadi sirna, rebahan bentar achhh,,, eh,,, malah ketiduran.

Assalamu alaikum,, salamu alaikum,, suara orang ketuk-ketuk pintu, membuatku terbangun. Tetangga sebelah mau bayar arisan.

Lapar,,, Lapar,,, Lapar,,, aku tidak sanggup lagi,, aku bergegas ke dapur ngambil nasi,, ciiuuutttttttttt,,,,,, eh mati lampu,, dapur yang tidak ada jendela, penerang nya cuma lampu,, membuatku terpaksa meraba-raba. MA'AF AYAM TERPAKSA AKU MERABAMU, AKU LAPAR,, TIDAK SANGGUP LAGI MENUNGGU LAMPU HIDUP....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline