Lihat ke Halaman Asli

Mari Berkenalan dengan Sendok Takar Obat

Diperbarui: 2 September 2020   11:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: health.kompas.com

Siapa yang tidak mengenal sendok takar obat, hampir semua orang yang sakit baik orang tua maupun anak-anak sudah hafal betul bentuknya. Ya, sendok takar obat biasanya dan seharusnya selalu menyertai sediaan obat yang sirup. 

Dokter sering meresepkan sediaan sirup ini untuk anak-anak pada umumnya, namun untuk orang dewasa juga terdapat dalam bentuk sirup. 

Untuk obat-obat dengan nama dagang yang terkemas dalam dos obat kebanyakan sudah menyertakan sendok takar di dalamnya, namun beberapa obat generik yang dari produsennya memang tidak ada dos untuk masing-masing botolnya sering tidak menyertakan sendok takar. 

Di bawah ada beberapa keuntungan dan kendala yang dihadapi jika kita menggunakan sediaan sirup dibanding sediaan lain (tablet/kapsul/kaplet).

Keuntungannya, ialah:

  1. Sediaan sirup dapat digunakan pada pasien yang susah menelan obat berbentuk tablet/kapsul/kaplet, contohnya pasien anak-anak dan lansia (lanjut usia)
  2. Mempunyai rasa yang manis dan warna yang menarik sehingga dapat menarik pasien untuk meminumnya, contohnya pasien anak-anak
  3. Mempunyai efek kerja yang lebih cepat karena berbentuk cairan sehingga obat mudah diabsorbsi tubuh jika dibandingkan dengan sediaan berbentuk padat (tablet/caplet/kapsu) yang absorbsinya dalam tubuh lebih lama

Kendalanya, ialah:

  1. Tidak praktis untuk dibawa kemana-mana karena sediaannya yang tidak kecil
  2. Tidak semua obat bentuk sediaan sirup ada di pasaran
  3. Harga relatif mahal karena kemasan yang khusus
  4. Sediaan sirup biasanya mengandung beberapa campuran zat berkhasiat dan kadang pasien hanya membutuhkan salah satu atau beberapa obat saja dalam sediaan tersebut
  5. Sediaan sirup harus selalu disertakan sendok takar, kendalanya ialah ketika bepergian dan kelupaan membawa sendok takarnya.

Saya tidak akan banyak membahas tentang sediaan sirup, namun lebih ke sendok takarnya. Sendok takar obat ada beberapa bentuk yaitu model sendok obat yang pipih, model cup (tutup botol bulat), dan pipet tetes yang digunakan untuk bayi. 

Untuk sendok obat pipih menunjukkan volume dari 2,5 ml sampai 5 ml. Untuk model cup ada angka yang menunjukkan volume 2,5 ml, 5 ml, 7,5 ml, 10 ml sampai 15 ml, ada pula yang menerangkan angka 1/2 sendok teh, 1 sendok teh, 2 sendok teh dan 1 sendok makan seperti yang terdapat dalam kemasan obat penurun panas dari sebuah pabrik obat.

(sendok obat pipih dan pipet tetes) febryanalarasanty.wordpress.com

Untuk resep sediaan sirup dokter menulis resep di aturan pakai obatnya dengan cth (Cochlear theae) dan C (Cochlear). Cochlear theae merupakan bahasa latin dan dalam bahasa Indonesia disebut sendok teh sedangkan Cochlear dalam bahasa Indonesia disebut sendok makan. 

Dalam dunia kefarmasian sendok teh disebut dengan sendok obat yang dapat memuat volume cairan sebanyak  5 ml dan sendok makan dapat memuat volume cairan sebanyak 15 ml atau tiga kali sendok teh. 

Sedangkan model pipet tetes dapat memuat volume cairan sebanyak  1 ml.  Untuk sediaan pipet tetes, dokter biasa menulis resep di aturan pakai obatnya dengan guttae.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline