Tindakan pembakaran bendera PDI Perjuangan sangat melukai seluruh warga partai didalam maupun luar negeri, khususnya warga partai di Kabupaten Tegal. Harus dipahami tidak ada hubungannya antara penolakan RUU HIP dengan bendera partai. Yang harus dipertanyakan dalam aksi demo penolakan RUU HIP kenapa ada bendera partai terlarang PKI. Ini yang juga harus diusut terkait pembuat, pemesan dan pembawa bendera partai terlarang PKI.
Hal itu diungkapkan ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Tegal Rustoyo dalam konfrensi pers Jumat (27/6/2020) di sekretariat Jl. Jend. A. Yani Procot Slawi. Dalam konfrensi pers hadir ketua Rustoyo, sekretaris Endang Suprapti, bendahara M. Ramadhon Irawan, ketua Fraksi Nursidik dan seluruh jajaran DPC serta anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan.
Menurut Rustoyo sebagaimana yang disampaikan Ketua Umum DPP PDI Perjuanggan Hj. Megawati Soekarnoputri lewat pesan hariannya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan adalah Partai yang sah dan dibangun melalui sejarah panjang serta berakar kuat pada sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesla, melalui Partai Nasional Indonesia yang didirikan Bung Karno pada 4 Juli 1927, ujar Rustoyo yang juga wakil ketua DPRD
Dikatakannya PDI Perjuangan juga memiliki sejarah panjang di dalam memerjuangkan hak demokrasi rakyat. Meskipun membawa konsekuensi di kuyo-kuyo, di pecah belah dan puncaknya penyerangan kantor Partai pada 27 Juli 1996. "Meskipun demikian dalam perjalanannya, PDI Perjuangan tetap dan selalu akan menempuh jalan hukum. PDI Perjuangan akan terus mengobarkan elan perjuangan bagi dedikasi partai untuk rakyat, bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia" ujarnya.
Atas dasar hal tersebut, menurut Rustoyo sebagai Ketua Umum Partal Demokrasi Indonesia Perjuangan Hj. Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa PDI Perjuangan tidak pernah memiliki keinginan untuk memecah belah bangsa sebab warga PDI Perjuangan adalah pengikut Bung Karno yang selalu menempatkan Pancasila sebagai suluh perjuangan bangsa. "Jadi jangan ajari kami tentang Pancasila, karena kami selalu hidup dengan berlandaskan, berazazkan Pancasila. Mengajari kami Pancasila sama halnya mengajari ikan untuk berenang" tegas Rustoyo
Dibagian lain Rustoyo terus mengajak warga partai untuk selalu merapatkan barisan. "Tempuhlah jalan hukum, perkuat persatuan dengan rakyat, karena rakyatlah cakrawati partai. Sekali merdeka tetap merdeka. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh Bendera selalu tegak dan seluruh kader siap menjaganya" ungkapnya dengan nada tinggi. (Dasuki)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI