Lihat ke Halaman Asli

Untukmu Kaum Intelektual (Mahasiswa)

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menghabiskan waktu di malam hari terkadang telah menjadi rutinitas yang tak terlewatkan bagi sebagian mahasiswa, bercengkrama sesama aktifis, kawan antar jurusan atau bahkan antar Universitas guna mendiskusikan masalah-masalah sosial yang menjadi “Head Line”di media,baik Koran maupun Televisi serta mencari solusi atas masalah yang di hadapi Negara danelemen lainya seolah menjadi piring nasi yang takterlewatkan.

Dunia mahasiswa sangat kental dengan gaya hidup kritis, hedon, dan seks bebas, ketiga hal ini yang tak lepas dari lingkungan kehidupan mahasiswa. Benar tidak semua mahasiswa itu kritis, tidak semua mahasiswa memonopoli gaya hedonis, tidak semua mahasiswa pula yang melakukan seks bebas. Saya hanya berbicara kecendrungan saja bukan mengeneralisir.

Kemajuan sebuah dengara dapat pula di motori oleh gerakan Mahasiswa baik kelas elit maupun biasa, dan kehancuran Negara dapat pula di lakukan oleh Mahasiswa. Semua kembali pada fitrahnya sebagai manusia yang senantiasa melakukan hal baik dan buruk, semua kembali kepada individu yang mampu atau tidaknya memfilter setiap hal negatif.

Mahasiswa dinilai (oleh sebagian masyarakat) adalah manusia Intelektual, manusia yang mampu membawa perubahan secara partikular dan global, modal dasar ( Kaum Intelektual ) yang dinisbatkanmasyarakat sudah seharusnya menjadi kebanggan tersendiri, kita bias lihat.. begitu tingginya strata yang diberikan masyarakat ketika mahasiswa membaur di kalangan marginal. Hal inilah yang seharusnya memotifasi mahasiswa untuk selalu tampil kritis di setiap masalah-masalah sosial yang muncul.

Aroma akademis tak dapat dihilangkan dalam setiap bahasa yang keluar dari lisan, teriakkan terhadap kasus-kasus korupsi menjadi Atmosfir setiap gerakan-gerakan sosial, hidup dikampus bukan sekedar mencari selembar Ijazah. Namun, lebih dari itupenggodokan pola pikir dapat dimulai dari bangku kuliah, khususnya bagi kawan yang telat dalam mengeksplorasi kemampuannya saat SMU. Keberagaman nilai sosial, nilai budaya, bahkan agama merupakan gambaran nyata yang nantinya mahasiswa dapatkan saat kembali ke masyarakat. Mahasiswa adalah agen-agen perubahan yang dipundaknya terpikul rencana-rencana besar sebuah Negara, bangkitlah… kaum Intelektual, Netralkan diri kalian dari rencana-rencana politik para parpol, teruslah menghujat para koruptor.. teruslah suarakan nilai-nilai kemanusiaan. Sekali lagi.. karena kalian adalah Agen perubahan bangsa…..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline