Lihat ke Halaman Asli

Hendrikus Dasrimin

TERVERIFIKASI

Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Olah Rasa, Faktor Penting yang Hampir Terabaikan dalam Pendidikan

Diperbarui: 11 Juli 2023   04:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Drama musikal sebagai contoh kegiatan olah rasa (Ilustrasi Kompas.com)

Pendidikan di sekolah memiliki peranan penting dalam pembentukan karakter siswa. Pendidikan yang diberikan kepada siswa harus memiliki harmonisasi antara aspek akademik dan karakter. 

Menyadari pentingnya hal ini maka pada tahun 2017, Presiden megeluarkan peraturan tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). 

Aturan yang tertera dalam Perpres No 87, Tahun 2017, Bab 1 ayat 1 tersebut menekankan tentang pentignya harmonisasi antara olah hati, olah rasa, olah pikir dan oleh raga dalam pendidikan.

Sekalipun peraturan ini telah berlaku beberapa tahun ini, namun tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu aspek penting dalan PPK, yakni "olah rasa", dalam prakteknya masih sering diabaikan.

Olah Rasa dan Fugsinya

Secara sederhana olah rasa dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mengelola emosi yang akan muncul dan memerlukan tingkat konsentrasi yang tinggi. 

Degan kata lain, olah rasa merupakan teknik dalam mengontrol emosi, perasaan dan hati supaya dapat merasa tenag dalam kondisi yang sulit atau terancam dan dalam keadaan buruk apapun.

Olah rasa memiliki fungsi untuk membangun kejujuran rohani dan pembebasan rohani dari berbagai hal yang mengikat atau membatasi seseorang. Pembebasan tersebut diharapkan membantu sikap dan perasaan untuk melahirkan ide-ide serta kreativitas dalam kegiatan apapun. 

Olah rasa juga dilakukan supaya pikiran kita dapat lebih terfokus. Olah rasa dapat membuat seseorang tetap tenang dalam menghadapi situasi apapun, dan dengan demikian secara bijak mampu menghadapi setiap persoalan hidup apapun, termasuk yang menjengkelkan, atau memancing amarah.

Wilayah Perasaan 

Wilayah perasaan mencakup beberapa istilah. Ada yang dikenal dengan perasaan, ada yang disebut emosi, dan ada pula yang dinamakan temperamen.

Seorang psikolog, Andre Rochais mendefinisikan perasaan sebagai kondisi batin manusia yang naik-turun dengan cepat, datang dan pergi, serta mudah berubah, seperti: senang, cemas, terkejut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline