Lihat ke Halaman Asli

Hendrikus Dasrimin

TERVERIFIKASI

Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Alegori Tubuh yang Fragil (Refleksi Hari Ibu dari Sisi Sang Bayi)

Diperbarui: 22 Desember 2022   07:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi seorang ibu sedang menyusui bayi (Sumber: Kompas Health)

Bayi adalah realitas, sekaligus simbol
yang dengan jelas mengetengahkan
sifat kemaklukan dan keinsanian yang paling dasariah.

Bayi adalah simbol fragilitas manusia;
sebuah kondisi ontologis yang dalam hidup kita
melampaui dikotomi kuat vs lemah.

Bayi adalah realitas fragilitas yang merupakan bagian dari ada kita,
yang perlu dikenali dan diterima, diolah dan dihidupi,
sebagai bagian dari "proses menjadi";
Dan bahwa kita ada dalam kesementaraan
menuju tujuan keabadian.

Dalam diri bayi, tersimpan keutamaan manusia,
yakni harapan.        
Namun jangan lupa bahwa bayi
juga merupakan simbol sekaligus realitas
kereligiusan yang terdalam
yakni pasrah dan penyerahan.  
Karena itu pemazmur melantunkan sebuah doa indah, sicut parvulus;        
"Seperti bayi yang menyusu pada ibunya,
demikian jiwa menyerahkan diri pada-Mu Tuhan".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline