Keberhasilan atau kegagalan sebuah organisasi turut dipengaruhi oleh kualitas kepemimpinan. Dari sekian banyak pengertian tentang kepemimpinan, pada hakekatnya kepemimpinan berarti kemampuan untuk mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan tindakan pada seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.
Kepala sekolah sebagai pemimpin pada satuan pendidikan, perlu menguasai dan mempunyai kemampuan untuk memotivasi anggota, antara lain para guru. Hal ini sangat penting karena prestasi kerja yang baik dapat dipengaruhi oleh kecakapan dan motivasi. Kecakapan tanpa motivasi dan sebaliknya motivasi tanpa kecakapan tidak akan menghasilkan output yang baik.
Keberhasilan pengelolaan sekolah sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumber daya manusia. Guru merupakan unsur sumber daya yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan di sekolah.
Oleh karena itu kepala sekolah sebagai pemimpin dalam suatu organisasi hendaknya berusaha memelihara prestasi dan kepuasan kerja guru. Hal ini antara lain dapat dilakukan dengan memberikan motivasi kepada guru agar dapat melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksi mereka.
Kepemimpinan kepala sekolah sangat mewarnai kondisi kerja guru. Kinerja guru merupakan kemampuan seorang guru untuk melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Kemampuan kinerja itu mencakup aspek perencanaan program belajar mengajar, pelaksanaan proses belajar mengajar, penciptaan dan pemeliharaan kelas yang optimal, pengendalian kondisi belajar yang optimal, serta penilaian hasil belajar.
Kinerja merupakan perasaan dorongan yang diinginkan oleh guru dalam berkerja. Seluruh kebijakan yang dibuat oleh kepala sekolah memberikan dampak pula terhadap kinerja para guru.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru. Semakin baik kepemimpinan kepala sekolah, maka semakin meningkat pula kinerja guru.
Fakta di lapangan masih banyak ditemukan kinerja guru yang masih rendah. Beberapa contoh rendahnya kinerja guru terbukti melalui adanya guru yang mengajar secara monoton dan tanpa persiapan yang matang, tidak konsisten dengan RPP, masih menggunakan metode ceramah, mengandalkan pengalaman dan pengetahuan masa lalu dan tidak terbuka pada situasi saat ini dan orientasi masa depan.
Salah satu peran pemimpin adalah mempengaruhi anggota. Agar kepala sekolah dapat mempengaruhi para guru, maka pertama-tama ia harus memahami apa yang menjadi kebutuhan para guru dan sumber daya yang dimiliki. Kepemimpinan kepala sekolah yang dapat mendayagunakan sumberdaya yang dimiliki guru, pada gilirannya akan meningkatkan kinerja guru.