Lihat ke Halaman Asli

Hendrikus Dasrimin

TERVERIFIKASI

Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

6 Aksi Solidaritas Peringatan Hari Pangan Sedunia

Diperbarui: 16 Oktober 2022   06:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jagung sebagai salah saru contoh pangan lokal (Dokumen Pribadi)

Pada setiap tanggal tanggal 16 Oktober, masyarakat dunia memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS). Tema umum Hari Pangan Sedunia tahun 2022 adalah "Leave NO ONE behind" (Tidak Meninggalkan SIAPA PUN di belakang). Dalam semangat yang sama KWI mengusung tema khusus, yakni "Solidaritas Pangan: Semakin Peduli dan Murah Hati". 

Tema ini sesuai dengan konteks saat ini di mana dunia, termasuk Indonesia sedang menghadapi tantangan dan masalah pangan, adanya pandemi Covid-19, konflik antara Rusia dan Ukraina, perubahan iklim, serta tidak stabilnya harga pangan.

Masalah yang sering diperbincangkan berkaitan dengan persoalan pangan adalah kemiskinan dan kelaparan, kekurangan gizi, stunting dan berbagai penyakit lainnya, pemborosan makanan (sampah makanan), perubahan iklim yang mempengaruhi ketersedian dan kualitas pangan, konflik atau perang antar negara, dan persoalan perdagangan bahan pangan.

Dilansir dari Kompas.com (27/10/2021), menurut data Kementerian Lingkungan Hidup pada 2020 sampah makanan di Indonesia mencapai 39,8 persen dari seluruh jenis sampah yang dihasilkan oleh masyarkat. Ironisnya masih sekitar 8,34 persen penduduk mengalami kekurangan makanan.

Fakta tentang adanya kemiskinan dan kelaparan serta persoalan pangan lainnya merupakan ancaman bagi kehidupan serta martabat manusia dan menuntut tanggapan dan solidaritas dari setiap orang.

Solidaritas merupakan ketetapan hati yang mantap dan tekun untuk membaktikan diri bagi kesejahteraan umum, yaitu demi kebaikan semua orang (SRS art. 38). Sebagai makluk sosial manusia membutuhkan sesamanya dan bertanggung jawab untuk memperhatikan sesama. Maka aksi solidaritas merupakan panggilan setiap individu untuk mewujudkan tanggungjawab sosial tersebut bagi perkembangan hidup berasa secara manusiawi dan menyeluruh.

Dalam rangka Hari Pangan Sedunia, Paus Fransiskus mengajak umat dan masyarakat dunia untuk melakukan beberapa aksi nyata. Keenam aksi nyata tersebut adalah:

Pertama: Berusaha untuk memiliki pola makan dan gaya hidup sederhana dan bersahaja. Hal praktis yang bisa dilakukan misalnya denan cara tidak memboros air, tidak membuang-buang makanan, tidak mengkonsumsi pangan secara berlebihan (boros), serta bersedia memelihara lingkungan hudup sebagai sumber daya pangan.

Kedua: Menjadi penggerak dan pelopor untuk turut mempromosikan pola makan sehat, pola hidup sederhana dan bersahaja. Hal ini dapat dilakukan melalui media sosial, maupun melalui cara atau gerakan yang sederhana dalam hidup sehari-hari.

Ketiga: Adanya pandemi covid-19 memberi kita kesempatan kepada kita untuk mengubah arah berinvestasi dalam sistem pangan global. Investasi harus mengarah pada sebuah tujuan untuk dapat menangani krisis di masa depan dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Secara praktis, misalnya dengan memfasilitasi akses produsen skala kecil, memperkuat ketahanan pangan terjadap perubahan iklim, dan mendukung mereka yang bekerjah dalam ranah nilai pangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline