Lihat ke Halaman Asli

Hendrikus Dasrimin

TERVERIFIKASI

Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Jangan Kaget, Kalau Penumpang dan Hewan dalam Satu Kendaraan

Diperbarui: 20 Agustus 2022   20:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Foto: Congkasae.com)

Bagi mereka yang berasal dari kota-kota besar seperti Jakarta, akan merasa kaget, aneh, heran dan bentuk ekspresi serupa lainnya, ketika melihat, apalagi ingin menumpang angkutan umum di daerah pedalaman Flores.

Betapa tidak, mereka yang tiap harinya biasa menikmati transportasi publik dengan aneka fasilitas yang serba oke, terpaksa harus menumpang truk atau pick up yang dimodifikasi untuk angkutan umum.

Walaupun Indonesia sudah 77 tahun merdeka, masyarakat mungkin masih butuh 100 tahun lagi agar dapat menikmati kendaraan seperti Trans Jakarta atau MRT Jakarta.

Kendaraan yang digunakan untuk trasportasi publik saat ini adalah truck colt diesel yang dimodifikasi dengan bak kayu di belakanggnya.

Masyarakat setempat menyebutnya dengan oto, atau oto kol. Baik itu truk maupun pick up, akan diberi atap dan di dalamnya diisi banggu-bangku memanjang sebagai tempat duduk penumpang. Jangan lagi tanya soal AC, oto-oto ini menggunakan AC alami karena tidak memiliki jendela.

Jangan kaget, jika di dalam oto, bukan hanya ada penumpang dengan barang bawaan seperti tas pakaian. Selain penumpang, ada juga barang bawaan lain seperti sayuran, sembako, hasil komoditi (kakao, kopra, cengkeh, dll), termasuk beberapa jenis hewan seperti ayam, kambing, babi, anjing, dan lain-lain. Jadi, kendaraan yang sama memuat manusia, hewan, dan barang-barang tersebut.

Apabila pada hari-hari tertentu, seperti hari raya, atau hari liburan, penumpang membludak. Karena itu, ada yang harus relah menggantung di belakang atau di samping oto, serta di atas atap.

Demikian pula dengan hewan seperti ayam, akan digantung di samping atau atap kendaraan.

Apabila ingin berpergian, kita tidak bisa memilih-milih kendaraan, atau menunda keberangkatan karena melihat penumpang yang membludak. Jumlahnya sangat terbatas.

Dalam satu hari, oto hanya lewat dua kali di depan rumah, yaitu pada pagi hari saat kendaraan menuju kota, dan sore saat kembali dari kota. Masyarakat sudah terbiasa dan merasa senang sudah mendapat kendaraan walaupun duduk berdesak-desakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline